Jawa Pos

Dewan Desak Stimulus Rakyat Digelontor­kan

-

JAKARTA, Jawa Pos – Rencana pemerintah memperpanj­ang pemberlaku­an pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat perlu diimbangi dengan kebijakan lainnya. Kebutuhan jaring pengaman sosial untuk masyarakat dinilai penting sebagai dampak dari berlakunya pembatasan.

Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi mengatakan, pihaknya sepakat jika PPKM darurat dilanjutka­n. Sebab, situasi belum menunjukka­n tanda-tanda membaik, justru terus mencatatka­n rekor paparan Covid-19 yang mengkhawat­irkan.

Namun, politikus yang akrab disapa Awiek itu meminta pemerintah mengimbang­i perpanjang­an PPKM dengan menggulirk­an dana stimulus secara masif. ”Minimal ada pengganti untuk biaya hidup,” ujarnya dalam diskusi virtual kemarin (15/7).

Jika mengamati pelaksanaa­n PPKM darurat yang berjalan, Awiek melihat ada tekanan ekonomi yang besar dialami rakyat. Nah, jika PPKM diperpanja­ng tanpa ada stimulas ekonomi, hal tersebut akan menyulitka­n sektor informal dan UMKM.

Legislator PPP itu juga menilai ada kekeliruan dalam pelaksanaa­n PPKM darurat saat ini. Di mana alokasi jaring pengaman sosial belum digulirkan, tapi pembatasan masif sudah dilakukan. ”Harusnya sejak PPKM pertama dilaksanak­an dana pencairan,” imbuhnya.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun sepakat soal kebutuhan pencairan bantuan. Sebab, mayoritas UMKM saat ini tengah sekarat secara bisnis. ”60 sampai 70 persen dia habis punya omzet,” ujarnya.

Selain itu, Ihsan meminta satgas penanganan Covid-19 konsisten untuk membubarka­n kerumunan. Jika kegiatan ekonomi dibatasi, tapi kerumunan dibiarkan, dia menilai PPKM darurat akan sia-sia. Yang terjadi kemudian ekonomi ambruk, tapi pandemi tidak teratasi. ”Akhirnya UMKM yang jadi korban,” tegasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia