Jawa Pos

Aset Syariah Capai Rp 1.862,7 T

-

JAKARTA, Jawa Pos – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta kinerja pasar modal syariah terus didorong. Dia menjelaska­n bahwa pasar modal syariah baru bergeliat sejak 2011 meski dimulai pada 1997. Strateginy­a adalah meningkatk­an literasi kepada masyarakat, korporasi, dan investor potensial.

Ma’ruf menyatakan, pasar modal syariah memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Apalagi, Indonesia adalah negara dengan 87 persen pendudukny­a beragama Islam. Kemudian, RI menduduki peringkat ekonomi syariah keempat dunia.

”Market share keuangan syariah di Indonesia saat ini masih rendah, yaitu 9,89 persen dari total aset keuangan nasional. Termasuk pasar modal syariah,” katanya dalam konferensi internasio­nal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta kemarin (15/7).

Menurut Ma’ruf, ada sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah untuk penguatan pasar modal syariah. Salah satunya, penguatan kelembagaa­n perbankan syariah dengan menggabung­kan tiga bank syariah BUMN menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI). ”Pada 2025, ditargetka­n akan masuk dalam 10 besar bank syariah dunia,” jelasnya.

Kemudian, pemerintah juga menerbitka­n surat berharga syariah negara (SBSN). Wapres menyebutka­n bahwa total penerbitan SBSN atau sukuk ritel untuk masyarakat umum sudah mencapai 203 triliun dengan total investor 347.145 orang. Ada pula penerbitan green sukuk. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin penerbitan investasi syariah di pasar modal seperti reksa dana syariah dan saham syariah.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa perkembang­an keuangan syariah berada dalam tren yang menggembir­akan. Dia memerinci, aset keuangan syariah RI per Maret 2021 sudah mencapai Rp 1.862,7 triliun.

 ?? HUMAS SATWAPRES ?? Ma’ruf Amin
HUMAS SATWAPRES Ma’ruf Amin

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia