Jawa Pos

Tambah Kapasitas Bed dan Pasang Pipa Oksigen

Pemkab Ingin Mengurangi Beban RS

-

GRESIK, Jawa Pos – Overload-nya kapasitas ruang isolasi, baik di rumah sakit maupun Pondok Gejos, membuat Pemkab Gresik mengambil langkah cepat. Rencananya, Gejos yang saat ini memiliki kapasitas 140 tempat tidur (TT) ditambah ratusan bed.

Sebab, belakangan ini kasus konfirmasi positif di Gresik memang cenderung meningkat. Bahkan, tidak sedikit pasien isolasi mandiri (isoman) yang butuh perawatan tidak mendapatka­n ruangan. Akhirnya, banyak terjadi kasus kematian di rumah maupun setelah dibawa ke rumah sakit.

Nah, rencananya kapasitas Pondok Gejos itu ditambah agar bisa mengurangi beban yang ditanggung rumah sakit saat ini. Setelah Gejos ditambah kapasitasn­ya nanti, Pemkab Gresik akan menjadikan 17 RS rujukan Covid untuk fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun komorbid.

’’Kami ingin mengurangi beban rumah sakit. Ini agar RS yang menangani pasien gejala berat dan ringan serta yang isoman bisa tertampung di Gejos,’’ ucap Bupati Fandi Akhmad Yani.

Bupati 36 tahun itu menyebutka­n, nanti bukan hanya lantai 1, lantai 2 dan 3 juga akan dimanfaatk­an untuk menangani pasien Covid-19. Untuk lantai 2, rencananya bisa mencakup 200 TT untuk pasien gejala sedang, sedangkan lantai 3 untuk pasien gejala ringan dengan kapasitas 300 TT.

Salah satu kebutuhan dasar bagi pasien Covid-19 belakangan ini adalah ketersedia­an oksigen. Namun, hal itu juga sudah dipikirkan Pemkab Gresik.

Rencananya, Gejos dipasang pipa berukuran 3 dim sepanjang 1 kilometer. Pipa itu akan membentang dari lantai 2 Stadion Gelora Joko Samudro hingga pabrik oksigen PT Samator. Kebetulan, pabrik tersebut berada tepat di belakang stadion di Jalan Veteran itu.

Saat ini Bupati Yani mengestima­si pemasangan pipa akan berjalan selama seminggu ke depan. Tidak hanya menambah kapasitas TT, rencana itu bertujuan mengatasi kebutuhan oksigen pasien.

’’Ini kondisi darurat. Misinya adalah mengurangi beban rumah sakit dan kami akan maksimalka­n Gejos. Mudahmudah­an tepat waktu,” ujarnya.

Sesuai dengan hasil rapat bersama dengan DPRD Gresik dan sejumlah elemen beberapa waktu lalu, lelaki alumnus Universita­s Airlangga itu juga akan merealisas­ikan posko-posko yang akan berdiri terpusat di wilayah Gresik. Dengan 16 kecamatan di daratan, Pemkab Gresik bakal membagi menjadi empat posko. Nanti posko-posko itu bisa melayani call center bagi pasien isoman yang membutuhka­n.

Dari hasil rapat dengan DPRD lalu, posko itu akan diisi sejumlah nakes. Dengan demikian, masyarakat bisa langsung melakukan konsultasi kesehatan bila diperlukan. Posko-posko itu nanti juga menyangkut distribusi kebutuhan selama isoman.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia