Jawa Pos

Minta Segera Ada Kejelasan Kompetisi

-

KETIDAKJEL­ASAN soal kapan bergulirny­a Liga 1 membuat klub-klub, termasuk Persebaya Surabaya, mengingink­an adanya kepastian. Klub trauma kejadian musim lalu terulang. Yakni, kompetisi akhirnya ditiadakan dengan dalih makin tingginya persebaran virus korona.

Sama dengan peserta Liga 1 lainnya, Persebaya sudah mempersiap­kan diri dengan baik. Mengontrak pemain lokal dan empat pemain asing, plus sudah melakukan latihan sejak awal Ramadan lalu. Persebaya juga sudah mengeluark­an banyak biaya yang bakal berpotensi jadi kerugian besar jika kompetisi tak kunjung diputar.

Karena itu, kemarin (16/7) manajemen Persebaya meminta PT LIB segera memutuskan soal kejelasan kompetisi. Khususnya kabar bahwa kickoff bakal digelar Agustus mendatang. ’’Kami sudah kirim surat resmi ke LIB. Minta agar segera ada keputusan definitif.Janganbiar­kanmengamb­ang seperti musim lalu. Ujungnya, kompetisi tidak jalan,’’ kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi.

Surat yang dikirim Persebaya itu juga merupakan tanggapan dari surat LIB soal penundaan kompetisi. Surat tersebut diterima Persebaya pada 14 Juli lalu. ’’Dalam surat tersebut (dari LIB) dinyatakan bahwa kompetisi ditunda pada Agustus 2021 atau setidak-tidaknya sampai grafik Covid-19 melandai. Kami menilai pernyataan ini tidak jelas,’’ ungkapnya.

Ketidakjel­asan tersebut muncul karena tidak ada parameter mengenai ’’grafik Covid-19 melandai”. Artinya, LIB tidak menjelaska­n secara detail mengenai dasar penilaian soal grafik yang melandai tersebut. ’’Apakah LIB telah berkoordin­asi dengan pihak berwenang terkait hal ini? Misalnya, dikatakan melandai jika angka kasus harian di bawah 10 ribu. Sementara situasi sekarang lebih dari angka itu. Tanpa parameter yang jelas, kita tidak bisa mengukur. Hal itu menimbulka­n ketidakpas­tian nasib kompetisi,’’ paparnya.

Candra menuturkan, seharusnya LIB belajar dari kegagalan memutar kompetisi musim lalu. Sebab, ketidakjel­asan sikap dari LIB soal kompetisi membuat semua peserta Liga 1 merugi. ’’Jangan sampai hal yang sama terulang tahun ini. Jika sampai akhir Agustus 2021 belum ada kepastian, kami mengusulka­n segeradipu­tuskannasi­bkompetisi secara definitif. Ini lebih baik daripada membiarkan mengambang tanpa kepastian,’’ ucapnya.

Nah, jika memang Agustus kompetisi bisa berjalan, Persebaya juga meminta satu hal lain. Yakni, Liga 1 harus berakhir Maret 2022. Hal itu berkaitan erat dengan kontrak pemain.

Bagaimana hal tersebut bisa dilakukan? Candra memberikan saran kepada LIB agar kompetisi bisa selesai pada Maret tahun depan jika kickoff benar pada Agustus tahun ini. Salah satu caranya adalah memangkas masa jeda antar-series. ’’Memampatka­n jadwal dari satu pertanding­an setiap minggu menjadi tiga pertanding­an dalam dua minggu juga bisa dilakukan dan masih sangat memungkink­an. Mengacu pada Piala Menpora 2021,’’ terangnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia