Terus Himpun Bantuan dari Warga
Pemkot Terima Segala Bentuk Donasi
SURABAYA, Jawa Pos – Penanganan virus korona di metropolis tidak hanya menguras tenaga, tetapi juga menggerus dana. Terhitung, sudah satu tahun lebih APBD Surabaya digelontorkan untuk penanganan Covid-19.
Tahun lalu jumlah anggaran penanganan Covid-19 mencapai ratusan miliar rupiah. Perinciannya, realisasi bantuan pemerintah pusat dan provinsi mencapai Rp 387 miliar. Pemakaian anggaran dari CSR dan sumbangan masyarakat Rp 66 miliar. Nah, pada APBD, total dana yang disediakan untuk menangkal Covid-19 mencapai Rp 151 miliar.
Saat ini APBD Kota Pahlawan mencapai Rp 9,8 triliun. Tentu itu hanya tulisan di atas kertas. Baru sebatas perhitungan potensi. Untuk mewujudkan target tersebut, pemkot harus memacu pendapatan dari pajak serta rertribusi.
Pada masa pandemi, pemasukan pemkot seret. Pada triwulan kedua, pendapatan daerah Surabaya minim. Baru berkisar Rp 400 miliar. Bisa mencapai target Rp 9,8 triliun ibarat mendaki gunung yang terjal.
Pandemi virus korona menjadi ganjalan. Pendapatan retribusi kecil. Sebab, warga lebih memilih berada di rumah. Sektor pajak pun sama. Padahal, pemasukan dibutuhkan agar pemkot bisa bernapas. Penanganan Covid-19 terus berjalan.
Melihatitu,pemkotmembutuhkan bantuan. Seluruh pihak diminta ikut berperang melawan Covid-19. Pemkot membuka donasi bagi warga yang hendak menyumbang.
Kepala Bagian Humas Febriadhitya Prajatara mengatakan, sumbangan tersebut tercatat pada website lawancovid-19.surabaya.go.id. ”Beragam jenis bantuan kami tampung,’’ jelasnya.
Jenis bantuan itu beragam. Mulai hand sanitizer, alat rapid test, PCR, masker, vitamin, sembako, hingga kendaraan angkutan jenazah.
Pemkot juga menggagas program bantuan lain. Yaitu, lewat program Surabaya Peduli. ’’Kami menampung sumbangan uang,’’ paparnya.
Febri, sapaan akrab Febriadhitya Prajatara, menjelaskan bahwa ada sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Pertama, oksigen. Pasien yang menjalani perawatan membutuhkan suplai O2. Terutama yang memiliki gejala.
Saat membuka RSLT, tabung oksigen diperlukan. Alhasil, pemkot mendapatkan donatur. Oksigen segera dipasang di faskes darurat tersebut.
Kebutuhan kedua adalah tempat isolasi. Saat ini RSLT telah penuh. Dari kapasitas sekitar 200 bed, sudah terisi 170 orang. Pemkot berencana menyediakan rumah sakit darurat lain.
Dua lokasi ditetapkan. Pertama, GOR Indoor GBT. Kapasitasnya mencapai 200 bed. Saat ini persiapan tengah berjalan. ’’Minggu depan Insya Allah sudah bisa digunakan,” jelasnya.
Lokasi kedua adalah lapangan di Kalibokor. Rencananya, pemkot menyulap lapangan menjadi tempat perawatan darurat. Daya tampung mencapai 50 orang. Saat ini pengerjaan belum dilakukan.
Organisasi keagamaan juga ikut membantu. Salah satunya PDM Surabaya. Ketua PDM Surabaya Dr H Mahsun Jayadi menjelaskan, setelah berbincang dengan wali kota, pemkot membutuhkan ruang isolasi. ’’Kami siap menyediakan,’’ jelasnya.
PDM Surabaya menyiapkan tempat perawatan pasien Covid-19. Lokasinya di Labansari. ’’Kami siapkan tempat isolasi darurat,’’ ucapnya.
Saat ini PDM Surabaya menunggu lampu hijau dari pemkot. ’’Jika nantinya dibutuhkan, langsung bisa digunakan,’’ paparnya.
Pemberian makanan dilakukan. PDM Surabaya bersama PCNU S u raba ya memberikan per makanan. Terutama bagi warga yang isoman.
Kalangan pengusaha juga ikut andil. Salah satunya Apindo. Anggota Apindo Surabaya Andhi Trias mengatakan, sejak korona merebak, pihaknya memberikan bantuan. Wujudnya berupa dana. ’’Kami serahkan ke pemprov serta pemkot,’’ ucapnya.
Saat ini A pin do berupaya kembali memberikan bantuan. Namun, situasi ekonomi yang sulit menjadi ganjal a n. ’Tetap kami upayakan membantu pemkot agar korona semakin cepat reda,’ paparnya.