Jawa Pos

Kiprah Senior di Olimpiade 2020

Di antara negara-negara kontestan cabor sepak bola dalam Olimpiade 2020, Spanyol dan Brasil sama-sama mendaftark­an beberapa nama pemain senior. Terutama yang bermain di turnamen mayor tahun ini. Baik Euro maupun Copa America. Bagaimana peluangnya?

-

”WARISAN itu (Euro 2020) sudah memberi Spanyol banyak opsi pemain yang luar biasa.” Begitu ungkapan mantan gelandang timnas Spanyol yang sudah empat tahun memperkuat klub di J1 League Vissel Kobe, Andres Iniesta, kepada Marca. Ya, Spanyol terbang ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan komponen enam nama dari skuad Euro 2020.

Di antara enam nama tersebut, ada portero Unai Simon yang menjadi bintang saat mengantark­an Spanyol lolos ke semifinal. Lalu, duo bek muda Pau Torres dan Eric Garcia, kreator serangan muda La Furia Roja (julukan Spanyol) Dani Olmo, dan sayap Mikel Oyarzabal. Plus, yang paling dinanti-nanti, sosok yang disebut sebagai penerus Iniesta di timnas, Pedri.

Tak hanya berbekal warisan Euro, Spanyol pun mempunyai wide

attacker Marco Asensio yang pernah merasakan atmosfer Piala Dunia 2018. Atau, Carlos Soler dan Juan Miranda yang masuk skuad Spanyol saat memenangi Euro U-21 2019. Miranda bahkan pernah menjadi andalan Spanyol U-17 saat memenangi Euro U-17 2017.

Sebagai salah seorang pemain paling senior, Mikel Merino menyebut kombinasi tua-muda di skuad Spanyol saat ini bisa menjadi kunci memulangka­n medali emas Olimpiade. Medali itu pernah mereka rebut pada Olimpiade 1992 di

Barcelona. ”Saya, Marco (Asensio), dan Dani (Ceballos) bakal memimpin skuad muda ini,” sebut Merino.

Seperti dikutip di laman resmi Federasi Sepak Bola Spanyol RFEF, entrenador La Rojita (julukan timnas muda Spanyol) Luis de la Fuente tak menganggap kegagalan Spanyol melaju ke final dan memenangi Euro 2020 membayangi anak asuhnya.

Meski, mereka belum genap sepuluh hari kembali ke Las Rozas (kamp latihan Spanyol) dan langsung bertolak ke Tokyo kemarin WIB (16/7). ”Dengan atau tanpa enam pemain Euro, kami masih punya tim yang hebat. Saya juga mengerti untuk apa kami di sini (Olimpiade) kalau tidak untuk membawa pulang emas,” kata De la Fuente.

Bukan hanya Spanyol yang bermodal bagian dari skuad senior pada turnamen mayor tahun ini. Begitu pula Brasil setelah gagal mempertaha­nkan gelar sebagai juara Copa America Minggu pagi sepekan lalu (11/7).

Bedanya, Selecao (julukan timnas Brasil) hanya menyertaka­n dua pemain dari final Copa America itu, yaitu wide attacker Richarliso­n dan gelandang Douglas Luiz. Performa Richarliso­n bahkan tak tergantika­n di lini serang Brasil. Winger kiri 24 tahun itu menyumbang 1 gol dan 1

assist bagi Brasil di Copa America. Brasil asuhan Andre Jardine menyertaka­n nama-nama senior seperti Dani Alves, Santos, dan Diego Carlos. Tapi, Richarliso­n dan Luiz belum dimainkan saat Brasil menghancur­kan Uni Emirat Arab 5-2 saat laga uji coba di Stadion Karadorde, Novi Sad, Serbia, kemarin WIB (16/7). ”Di Tokyo, kami bisa lebih mengerikan,” sebut Jardine kepada Globo Esporte. Brasil ditantang untuk mengikuti jejak Britania Raya, Uruguay, Hungaria, dan Argentina yang berhasil backto-back meraih emas sepak bola putra di Olimpiade. (ren/

 ?? DANIEL MIHAILESCU/AFP PHOTO ??
DANIEL MIHAILESCU/AFP PHOTO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia