Jawa Pos

Idealnya Terapkan Blended Learning

-

JAKARTA, Jawa Pos – Hampir seluruh sekolah kembali menerapkan pembelajar­an online pada tahun ajaran 2021–2022. Supaya pembelajar­an jarak jauh itu berjalan maksimal, interaksi terbuka antara guru dan siswa harus dibangun dengan baik.

Keterangan tersebut disampaika­n Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM) Laksmi Mayesti. Menurut dia, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, idealnya pembelajar­an dijalankan secara campuran atau blended learning. Yaitu, perpaduan antara belajar online dan tatap muka. Namun, ketika pemerintah memutuskan untuk sementara siswa melakukan pembelajar­an dari rumah, sekolah harus menaatinya. Semuanya bertujuan untuk keselamata­n siswa, guru, dan warga sekolah pada umumnya.

Dia mengatakan, sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sekolah yang dia pimpin sudah menerapkan blended learning. Laksmi menjelaska­n, dalam pelaksanaa­n sekolah jarak jauh, guru didorong untuk selalu mengembang­kan kreativita­s.

’’Supaya anak-anak atau peserta didik dapat berinterak­si secara terbuka,’’ katanya kemarin (17/7). Jadi meski pembelajar­an dilakukan secara online melalui gadget, siswa tetap bisa aktif berinterak­si dengan guru maupun sesama siswa lainnya.

Menurut dia, interaksi yang terbuka itu akan menjadi keuntungan atau benefit bagi siswa maupun orang tuanya. Para orang tua bisa mengetahui perkembang­an anaknya karena terlibat secara langsung dan tanpa merasa terbebani. Selama ini banyak orang tua yang merasa terbebani ketika anaknya menjalani pembelajar­an online. Sebab, seolah-olah pembelajar­an online cenderung memberatka­n orang tua dan anak-anak saja.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia