Potret Dunia Distopia
Di The Devil Judge, Korea tidak baik-baik saja. Kejahatan marak, ketimpangan sosial makin kentara. Suasana makin keruh ketika persidangan dikemas bak acara interaktif. Semua orang bisa ikut memberikan penghakiman sesuai keinginan, tanpa perlu repot mencari bukti.
DI situasi yang serbahancur, masyarakat Korea tak lagi percaya pada pemimpinnya. Mereka terang-terangan membenci sosok presiden yang dinilai korup dan hanya memihak si kaya. Namun, pemimpin yang dikritik tak ambil pusing. Dia melimpahkan kekuasaan penuh kepada Hakim Kang Yo-han (Ji Sung), kepala pengadilan tertinggi di negeri itu.
Hakim Kang langsung mengambil langkah dramatis. Dia menayangkan seluruh persidangan. Penduduk Korea berhak ikut menentukan putusan tiap sidang, baik untuk kasus kecil maupun besar. Mereka juga berhak memilih pihak bersalah lewat voting. Vonis dijatuhkan tanpa ampun. Hakim Kang, yang sangat meyakini prinsip mata ganti mata, langsung dijuluki hakim iblis.
Namun, upaya Yo-han membongkar kasus-kasus besar terganjal rivalnya, Jung Sun-a (Kim Min-jung), direktur eksekutif Lembaga Tanggung Jawab Sosial. Sun-a memiliki koneksi di dunia politik serta bisnis. Relasi kuatnya itu memungkinkan lembaganya mendapat sumbangan dalam jumlah besar untuk menjalankan kegiatan amal, membangun fasilitas umum, sampai mendanai kementerian. Sun-a pun memegang kendali atas Korea.
Di tengah ’’perang” kekuatan Yo-han dan Sun-a, ada hakim muda Kim Ga-on (Jinyoung GOT7) dan Yoon Soo-hyun (Park Gyu-young), seorang detektif polisi. Dua sahabat masa kecil itu yakin, ada jalan untuk menuju keadilan yang lebih beradab. Namun, jalan mereka jelas terjal. Gerak Ga-on, yang baru ditetapkan sebagai pembantu hakim, dikekang Hakim Kang. Atasannya itu punya misteri masa lalu yang melibatkan Ga-on. Di sisi lain, Soo-hyun menemukan sisi lain Hakim Kang yang berkebalikan dari citranya di publik.
The Devil Judge punya tema distopia yang tengah jadi favorit sineas layar kecil Korea. Moon Yoo-seok –penulis naskah yang juga mantan hakim dengan pengalaman dua dekade– membedah belakang layar sistem peradilan dengan detail dan mudah dicerna. Dia juga sukses membuat penonton terombang-ambing menempatkan Hakim Kang sebagai hero atau antihero.
Serial tvN itu tetap enak ditonton walau mengangkat tema ’’berat”. Keempat pemeran utamanya solid serta punya chemistry yang baik. Akting mereka menuai pujian penulis naskah Yoo-seok. ’’Mereka persis seperti yang kubayangkan ketika menulis naskahnya. Jadi, aku selalu terkesima tiap melihat cuplikan dramanya,” ungkap pria yang juga menulis drama hukum Miss Hammurabi itu.
Walau mengusung tema distopia dan setting dunia alternatif, The Devil Judge tetap dekat dengan situasi saat ini. ’’Drama ini memang menampilkan insiden yang berbeda dari yang kita hadapi saat ini, tapi kondisinya tak jauh dengan realitas saat ini,” ungkap Min-jung. Jinyoung juga menilai, konflik dan emosi yang dialami karakter di serial itu tetap relevan.
Yang menarik perhatian, The Devil Judge punya tokoh utama ’’jahat”. Ji Sung menggambarkan Kang Yo-han sebagai sosok hakim yang menggunakan kejahatan untuk membalas kejahatan. ’’Tokoh itu mengingatkanku pada naskah tragedi Goethe, Faust. Penulis naskah menyatakan, tokohku mirip dengan Mephistopheles, tokoh iblis di Faust,” lanjutnya. Sementara itu, Min-jung menilai, tokoh Sun-a tak tepat disebut sebatas villain. ’’Dia punya banyak pesona, layaknya femme fatale, serta kepolosan dan ketulusan hati,” paparnya.