Rp 1 T buat Pemanas Bench
LONDON, Jawa Pos – Top three Premier League selalu sukses mencatatkan pembelian bek-bek berharga mahal dalam beberapa musim terakhir. Kali terakhir dibukukan dua musim yang lalu. Yakni, saat Manchester United merogoh koceknya mencapai GBP 78,3 juta (Rp 1,56 triliun) untuk memboyong Harry Maguire dari Leicester City.
Sejauh ini, ada lima bek yang dibeli dengan harga GBP 50 juta (Rp 998,5 miliar) ke atas. Termasuk di dalamnya juga Virgil van Dijk yang dibeli Liverpool FC dari Southampton FC pada musim dingin 2018. Van Dijk dibeli seharga GBP 76,19 juta (Rp 1,52 triliun). John Stones jadi bek berharga GBP 50,04 juta (Rp 999,3 miliar) saat dibeli Manchester City dari Everton musim panas 2016.
Nah, pada musim panas ini, Arsenal berpeluang mengikuti jejak ketiga klub Premier League yang membeli bek mahal. Sama seperti Maguire dan Stones yang sama-sama penggawa timnas Inggris, kali ini giliran Ben White yang akan mengikuti jejak jadi pemain bernilai triliunan.
Kemarin WIB (17/7) media-media Inggris menyebut sudah ada kesepakatan antara pihak The Gunners (julukan Arsenal), White, dan Brighton and Hove Albion sebagai klub pemilik bek 23 tahun itu. Sky Sports mengungkapkan, White baru akan datang ke London Colney (kamp latihan Arsenal) untuk menjalani tes medis pada 26 Juli mendatang. Atau, sepulangnya dia berlibur pasca-Euro 2020.
Seperti diketahui, White hanya jadi pemanas bangku cadangan selama Euro 2020. Tactician Gareth Southgate lebih banyak memercayakan posisi bek tengah di The Three Lions kepada Maguire, Stones, dan Tyrone Mings. Tetapi, performanya bersama Brighton musim lalu bisa jadi gambaran potensi jebolan akademi Soton itu.
Peluangnya bergabung dengan Arsenal pun sudah mendapat tanggapan dari rekan setimnya di timnas Inggris, Bukayo Saka. Berbicara kepada ITV Sport, Saka menyebut White sebagai pemain yang potensial untuk lini belakang Arsenal setelah kemasukan 39 gol sepanjang Premier League musim lalu.
’’Saya sangat menyukai apa yang ada dalam diri Ben (White), karena tentunya saya tidak pernah melihatnya musim ini,’’ tutur Saka yang dihujat habis-habisan setelah gagal mengeksekusi penalti pada final Euro 2020 melawan Italia di Wembley Stadium, London, pekan lalu. ’’Datang ke sini dan mainlah denganku,’’ lanjut Saka.