Dirundung lantaran Bela Jepang
NEW YORK, Jawa Pos – Baru saja menyatakan sembuh dari depresi berat, petenis ranking dua dunia Naomi Osaka membikin pengakuan baru yang tak kalah beratnya. Dia mengaku menerima banyak perundungan setelah memutuskan membela Jepang, ketimbang Amerika Serikat, dalam Olimpiade 2020 Tokyo.
Pengakuan itu direkam dalam sebuah wawancara dengan sebuah platform TV berbayar. Menurut Osaka, baru kali ini dirinya mendapat tekanan bertubi-tubi karena memutuskan membela negara kelahirannya. Bahkan, sebagian dari perundungan tersebut sudah cenderung ke arah rasisme. ’’Aku benar-benar tidak habis pikir. Mereka seperti tidak paham perbedaan antara kewarganegaraan dan ras,’’ tuturnya dilansir News Week.
Padahal, petenis 23 tahun tersebut sebenarnya sudah memutuskan menjadi warga negara Jepang sejak berusia 14 tahun. Osaka lahir di Chuo-ku, Osaka. Dia anak dari pasangan multiras, yakni ibu berdarah Jepang dan ayah Haiti. Sejak berusia 3 tahun, dia tinggal di New York, Amerika Serikat, bersama orang tua dan keluarga dari ayahnya. Osaka mengaku tidak pernah berniat menutup-nutupi bahwa dirinya akan membela Jepang di Olimpiade.
Komentar keras lain yang diarahkan kepadanya adalah tuntutan agar kartu hitam atau blackcard- nya dicabut. Black ca r d adalah kartu kredit eksklusif yang diterbitkan oleh American Express atau Amex. Biasanya untuk orangorang penting di Amerika Serikat. Tidak mudah untuk mendapatkan kartu tersebut. Bahkan, mereka yang memegangnya dinominasikan sendiri oleh Amex. ’’Aku jadi heran, tidakkah kalian tahu bahwa kulit hitam bukan hanya milik orang Afrika-Amerika? Banyak orang kulit hitam di Brasil dan mereka adalah warganegara Brasil,’ ucap Osaka.