Jawa Pos

Hasil Sidak Dewan: Petugas Kurang

-

KEBIJAKAN Pemkot Surabaya yang membuka layanan di puskesmas 24 jam mendapat apresiasi dari kalangan dewan. Namun, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Salah satunya, kurangnya personel yang berjaga. Selain itu, puskesmas harus tetap membuka layanan untuk pasien umum. Tidak hanya difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Kamis dini hari (15/7) Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Mahfudz mendatangi dua puskesmas. Yakni, Puskesmas Ngagel Rejo dan Pucang Sewu. Lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Mahfudz sempat mengobrol dengan beberapa petugas yang berjaga. Malam itu, hanya ada tiga tenaga kesehatan (nakes) yang berjaga. Untuk sif pagi dan siang, yang berjaga 4–6 petugas. Menurut Mahfudz, jumlah petugas yang disiagakan di puskesmas masih jauh dari kata cukup. Sebab, kejadian luar biasa seperti adanya petugas atau nakes yang terpapar Covid-19 perlu diperhitun­gkan.

’’Kita patut mengapresi­asi langkah taktis wali kota yang membuka puskesmas 24 jam. Tapi, kesiapan di lapangan mbok dilihat juga,” ucapnya.

Sebab, dalam sehari puskesmas bisa menangani 150–250 swab test. Belum lagi vaksinasi yang sehari bisa sampai 200–300 dosis. Hal itu tentu sangat memberatka­n para petugas dan nakes yang bertugas. ’’Opo maneh insentife gak mudun-mudun. Kasihan mereka. Harus dilihat kesiapan di lapangan seperti apa,” tutur Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya itu.

Pantauan yang sama juga dilakukan anggota Fraksi PDI Perjuangan Siti Maryam. Dia mengaku mendapat banyak keluhan dari warganya yang hendak berobat ke puskesmas. Rata-rata ditolak. Sebab, selama buka 24 jam, puskesmas hanya melayani pasien Covid-19.

Tak urung, itu membuat warga yang sakit biasa kesulitan berobat. Sebab, banyak klinik swasta yang tutup. ’’Kalaupun ada yang buka, antrine gak karu-karuan. Mereka harus menunggu berjam-jam. Bahkan, ada yang disuruh datang besoknya. Saking akehe pasien. Akhirnya, semua unit layanan kesehatan tidak berjalan optimal,” paparnya.

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya itu berharap pemerintah kota (pemkot) tetap membuka layanan umum bagi pasien non-Covid-19. Sebab, layanan kesehatan merupakan kebutuhan utama warga. ’’Kalau seperti ini, yang tidak Covid-19 bisa ikut-ikutan kena Covid-19,” jelasnya.

 ?? PUSKESMAS KEPUTIH FOR JAWA POS ?? SIAGA BERSAMA: Petugas dari berbagai unsur berjaga di Puskesmas Keputih Jumat malam (16/7).
PUSKESMAS KEPUTIH FOR JAWA POS SIAGA BERSAMA: Petugas dari berbagai unsur berjaga di Puskesmas Keputih Jumat malam (16/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia