Sering Berhadapan dengan Burung Orbitan di Kontes
Untuk urusan kenari, prestasi Muhammad Iqbal dalam mengorbitkan burung tersebut beberapa tahun terakhir cukup moncer. Sederet kompetisi dijuarai ”anak didiknya”. Salah satu andalannya, kenari bernama Pangeran.
”JAGOAN burung (kenari) sebenarnya ada banyak. Tapi, saat ini yang stabil, sering juara adalah Pangeran,” ujarnya. Iqbal sering hunting anakan dari berbagai wilayah di Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. ”Rata-rata anakannya umur lima bulan dan sudah prestasi,” lanjutnya.
Sejauh ini, sudah lebih dari seratus burung orbitannya yang pernah dilepas. Mulai kenari Tazmania hingga Golden Warrior. Karena itu, tak jarang saat lomba dia berhadapan dengan burung orbitannya. ”Tapi, itulah kontes burung, serunya di situ. Kalah pernah, menang juga sering,” ungkap Iqbal.
Kenari Pangeran dia ”temukan” sekitar akhir 2019. ”Karena kalau ngandalin dari ternak aja nggak cukup waktu buat proses ke lapangan. Yang penting, harus pinter seleksi cari bahan yang bagus dan kualitas,’’ ucapnya.
Ketika dibeli, nilainya terbilang sudah cukup tinggi. Di tangan Iqbal, Pangeran makin gacor dan memenangkan berbagai lomba. Dia menceritakan awal mula menemukan kenari Pangeran dengan tidak sengaja. ”Bisa dibilang hoki karena sebenarnya burung itu incaran teman. Setelah negosiasi, akhirnya Pangeran ada di tangan saya,” ujarnya.
Lantaran materi yang dimiliki Pangeran sudah cukup baik, polesannya jadi lebih mudah dan tidak butuh waktu lama untuk namanya melejit. ”Karakter Pangeran ini beraura, punya irama lagu, power kencang, dan durasi kerja yang hampir nggak jeda,” sebutnya.
Berbagai event pada 2020–2021 yang diikuti Pangeran di wilayah Jawa dimenanginya. Antaran lain, BnR Galamedia Cup Bandung, Pasundan Cup Bandung, Klaten Bersinar Cup, Arwana Cup Malang, Piala Pahlawan Cup Probolinggo, Bolali Cup, hingga Sweet Valentine Jogjakarta dua tahun beruntun. ”Masih banyak lagi. Sebagian lainnya saya lupa, hehehe,” ujar pria berusia 37 tahun itu.
Suami Sarah Nuraita tersebut bergelut di dunia kicau sejak 2006. Awalnya, adiknya yang bernama Sukron lebih dulu suka burung. ’’Waktu itu, saya hanya bantu dia nemenin beternak sama masterin burung kenari,” ungkapnya.
Merasa enjoy, Iqbal pun makin mendalami perkicauan. Spesialisasinya memang kenari. Mulai breeding, mastering, hingga mengikuti perlombaan. Namanya cukup dikenal di kalangan penghobi kenari. Iqbal Marcopollo Canary sebutannya. Selain pemain kenari isian, pria asal Jogjakarta itu dikenal sebagai peternak. ”Sekarang nyeleksi indukan buat nggarap ternak lagi,” katanya.
Lantas, bagaimana tahap-tahap mengorbitkan burung biasa sampai jadi gacoan? Bapak dua anak tersebut sedikit membocorkan tips dan trik. Selain perawatan harian, ada perawatan khusus bagi burung yang mau mengikuti lomba sejak H-4. Burung mulai dimandikan serta diberi makan jagung, sawi, pakcoy, dan apel.
Menjelang lomba, kenari ditempatkan steril, jauh dari suara burung kenari lain. Begitu hari H, mandi cepuk lalu dijemur dua jam sebelum siap di gantangan. ”Yang terpenting masteran lagu atau guru vokal. Durasinya nyambung terus dan didampingi pakai MP3,” urainya.
Iqbal menyebut, kenari memiliki karakter gampang bunyi sehingga bisa dimainkan hampir tiap minggu. ”Tetapi, pola makan burung harus dijaga. Saya sendiri jarang menambahkan vitamin. Lebih senang yang alami,” ujarnya.