Jawa Pos

Telanjur Sayang pada Trio Hidung Pesek

Johan Wijaya mengenal Pekingese sejak kecil. Maka, tidak ada alasan baginya untuk tidak jatuh hati pada anjing asal Tiongkok tersebut. Kini dia adalah pawrent bagi Shiro, Petto, dan Usagi. Tentu ketiganya adalah anjing peking.

-

”NGGAK pernah rasanya pengin jenis yang lain. Kayaknya memang telanjur sayang,” ujar Johan saat dihubungi Jawa Pos pekan lalu. Saking sayangnya, dia selalu melibatkan tiga momonganny­a dalam semua acara keluarga.

Yang terbaru adalah saat acara syukuran kelahiran buah hatinya dengan Steffi Karsono. ’’Kayak kemarin, ada peringatan satu bulan anak saya. Mereka saya ajak foto bareng. Di-dress up juga,” kata ayah satu anak itu. Dalam momen-momen berharga keluargany­a, Johan tidak pernah melupakan trio

Pekingese tersebut.

Saat menikahi Steffi pada 2019 pun, Johan mendandani Shiro, Petto, dan Usagi seperti pengantin. Dia menyewa ruang khusus di salah satu hotel Surabaya untuk mengabadik­an foto-foto pernikahan­nya. Termasuk berfoto bersama tiga momonganny­a. ’’Shiro sama Petto karena jantan, ya pakai jas kayak saya. Usagi pakai dress kayak istri,” kenangnya.

Mendandani lantas memotret Pekingese yang diasuhnya juga Johan lakukan saat acara lamaran. ”Tapi, karena waktu itu belum ada Usagi, jadi Petto yang nyamar jadi perempuan,” ceritanya, lantas tertawa. Sebelum Usagi menjadi bagian dari keluarga, Petto sering ketiban sampur jadi betina. ’’Soalnya bulunya itu panjang. Jadi kayak cocok gitu jadi cewek,” sambung Johan.

Aktivitas seru yang Johan dan Steffi lakukan bersama Shiro, Petto, dan Usagi adalah mengikuti acara khusus atau kompetisi anjing. ’’Ikut event itu seru.

Soalnya kita bisa mendandani mereka lucu-lucu sekaligus bikin kenangan baru,” jelas Johan.

Saat akhir pekan, dia biasa mengajak Shiro, Petto, dan Usagi nongkrong di kafe. Johan selalu meluangkan waktu untuk menjelajah kafe-kafe di Surabaya yang ramah hewan peliharaan. Namun, itu dilakukann­ya saat pandemi Covid-19 belum melanda. ’’Kalau sekarang, cuma jalan-jalan sore di taman kompleks rumah. Kalau nggak gitu, jalan-jalan aja pakai mobil, muter-muter,” terangnya. Tiga anjing peking di rumah Johan berbulu putih. Apakah dia sengaja memilih

Pekingese putih sebagai momongan? ’’Aslinya banyak juga warna lain. Tapi, nggak tahu kenapa selalu suka yang putih. Mungkin karena dari dulu juga selalu Pekingese putih,” terangnya.

Kisah Johan bersama Shiro dan Petto bermula tujuh tahun lalu. Keduanya adalah saudara kandung. Induk mereka sama. Begitu bertemu dengan Shiro dan Petto yang warna bulunya putih, Johan langsung naksir. Tidak membutuhka­n waktu lama buat Johan untuk jatuh hati dan mengadopsi keduanya. Empat tahun kemudian, dia bertemu Usagi. Pekingese betina itu juga berbulu putih. Bertahun-tahun menjadi

pawrent, ada saja pengalaman yang tidak menyenangk­an yang membuat Johan sedih. Terutama saat Shiro, Petto, dan Usagi sakit. ’’Mungkin karena hidungnya pesek dan termasuk anjing kecil, mereka itu gampang kena masalah pernapasan,” katanya. Karena bentuk hidung itu, tiga momongan Johan tidak boleh terpapar suhu yang terlalu panas.

Selain rentan heatstroke, menurut Johan, Pekingese rawan mengalami saraf terjepit. ’’Soalnya, kebanyakan ruas-ruas tulang belakangny­a itu mepet, jadi gampang bikin saraf kejepit,” terangnya. Maka, selain memperhati­kan temperatur udara, dia perlu mengawasi tingkah polah tiga momonganny­a. Apalagi, tiga-tiganya sangat aktif bergerak.

 ?? JOHAN WIJAYA FOR JAWA POS ??
JOHAN WIJAYA FOR JAWA POS
 ?? FOTO-FOTO: JOHAN WIJAYA FOR JAWA POS ?? PUTIH SEMUA: Tiga momongan Johan terlihat mirip satu sama lain jika tidak didandani. Putri Johan dan Steffi akrab dengan anjing-anjing peking itu sejak kecil.
FOTO-FOTO: JOHAN WIJAYA FOR JAWA POS PUTIH SEMUA: Tiga momongan Johan terlihat mirip satu sama lain jika tidak didandani. Putri Johan dan Steffi akrab dengan anjing-anjing peking itu sejak kecil.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia