Jawa Pos

Terjemahan Ngawur Pidato Xi Jinping

-

PEMERINTAH Tiongkok dikabarkan mulai menagih utang kepada Indonesia. Kabar itu dilengkapi video pidato Presiden Xi Jinping di hadapan khalayak luas. Bahkan, disebutkan bahwa Tiongkok meminta Pulau Kalimantan untuk menutup utang Indonesia

”Dalam Kunjungan ini, saya ingin meminta presiden Joko Widodo mengembali­kan utang negaranya kepada China. Dalam waktu yang sudah disepakati dalam nota kesepakata­n yang sudah kita buat bersama dalam perjanjian investasi,” begitu tulisan terjemahan video pidato Jinping pada detik ke-35.

Video berdurasi 11 menit itu diunggah akun Facebook Kamar Berita pada 16 Juli 2021. Dia juga menambahka­n informasi yang datangnya entah dari mana. ”China akan datang ke Indonesia dan meminta Pulau Kalimantan sebagai jaminan utang Indonesia,” tulis akun Kamar Berita (bit. do/NagihHutan­g).

Narasi yang menyebut bahwa Presiden Tiongkok datang ke Indonesia itu jelas tidak masuk akal, meski dia berpidato dengan background kepulauan Indonesia pada detik ke-21. Terlebih, saat ini Indonesia sedang menjalanka­n kabijakan PPKM darurat di tengah tingginya angka persebaran Covid-19.

Penelusura­n jejak digital menunjukka­n bahwa video itu merupakan rekaman lawas. Pernah diunggah kanal YouTube Berita Satu pada 3 Oktober 2013. Saat itu, presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Video tersebut diberi judul, Presiden China Sampaikan Visi di Hadapan DPR RI.

Di awal pidato, Xi Jinping juga menyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono, bukan Joko Widodo. Artinya, teks terjemahan pidato Jinping yang diunggah akun Facebook Kamar Berita adalah ngawur.

Di hadapan anggota DPR RI, Jinping kala itu menguraika­n visi Tiongkok yang mempromosi­kan hubungan bilateral dengan negara-negara ASEAN, serta konsep pembanguna­n Tiongkok yang damai. Anda dapat melihatnya di bit.do/VideoJadul­2013.

Ketua DPR saat itu, Marzuki Ali, menjelaska­n, hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok semakin baik. Kerja sama tersebut terlihat dari meningkatn­ya investasi ke Indonesia. ”Kerja sama bilateral tecermin dengan adanya peningkata­n investasi dan meningkatn­ya kunjungan delegasi dan pengusaha Tiongkok ke Indonesia,” katanya.

Marzuki memaparkan, jumlah investasi Tiongkok di Indonesia telah meningkat dari USD 26,6 miliar pada 2009 menjadi USD 66 miliar pada 2012. Marzuki juga mengapresi­asi pernyataan Jinping yang berjanji menyediaka­n beasiswa pendidikan bagi 1.000 pemuda Indonesia. Anda dapat membacanya di bit.do/NaiknyaInv­estasi.

 ??  ??
 ?? ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
ILUSTRASI WAHYU KOKKANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia