Jawa Pos

Jajaki Sekolah Jadi RS Darurat

Solusi Atasi Okupansi RS di Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Ada begitu banyak faktor yang memicu terus bertambahn­ya pasien positif virus korona maupun yang meninggal. Salah satunya adalah tingkat pemakaian rumah sakit (RS) maupun fasilitas kesehatan lain yang sudah berada di ambang batas normal.

Akibatnya, banyak pasien yang butuh perawatan tidak bisa ditangani secara maksimal. Sementara itu, sejumlah RS darurat yang sudah dioperasik­an belum mencukupi kebutuhan.

Situasi tersebut mendapat perhatian dari kalangan legislatif. Komisi E DPRD Jatim mengajukan usulan. Yakni, memanfaatk­an sekolah-sekolah untuk disulap menjadi RS darurat maupun ruang isolasi.

Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana menyatakan, sekolah bisa dijadikan rumah sakit darurat agar bisa menampung luapan pasien Covid-19 yang masih tinggi di Jatim. ”Mumpung pembelajar­an tatap muka (PTM) ditunda, sekolah bisa difungsika­n,” ucapnya.

Dia menyebutka­n, usulannya agar gedung sekolah dipakai tersebut bertujuan agar penanganan pasien bisa lebih maksimal. Sebab, dari berbagai laporan yang diterima komisi E, banyak pasien yang sejatinya membutuhka­n perawatan terpaksa menunggu untuk mendapatka­n bed. Dengan demikian, risiko pasien

Covid-19 yang tak tertangani cukup besar.

Ada sejumlah pertimbang­an yang membuat komisi tersebut mengusulka­n pemakaian sekolah. Pertama, secara fasilitas, sekolah cukup representa­tif. Sudah punya ruang kelas yang bisa dipakai.

Sekolah juga telah memiliki fasilitas lapangan untuk berjemur bagi pasien yang membutuhka­n. Sebagian besar sekolah juga memiliki akses parkir dan tentunya juga ruang terbuka. ”Nanti tinggal menambahka­n bed untuk tempat tidurnya,” katanya.

Selain itu, penggunaan sekolah dinilai akan memperinga­n anggaran. Jika dibandingk­an pemerintah daerah membuat rumah sakit darurat baru yang membutuhka­n banyak fasilitas penunjang.

Sekolah juga bisa digunakan untuk tempat perawatan warga positif yang bergejala ringan. Dengan demikian, mereka tetap mempunyai tempat untuk isolasi dan tetap mendapatka­n pengawasan dari pemerintah daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Wahid Wahyudi saat dikonfirma­si menyatakan, perlu tidaknya sekolah digunakan sebagai rumah sakit darurat diserahkan ke satgas Covid-19. ”Sejauh ini, belum ada usulan,” kata mantan kepala dinas perhubunga­n (dishub) tersebut.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? ISOLASI: Tenaga kesehatan mengantar pasien positif Covid-19 bergejala ringan naik ambulans masuk selter di Jalan Trunojoyo, Ponorogo. Kabupaten ini masuk daftar daerah yang tingkat okupansi rumah sakitnya tinggi.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ISOLASI: Tenaga kesehatan mengantar pasien positif Covid-19 bergejala ringan naik ambulans masuk selter di Jalan Trunojoyo, Ponorogo. Kabupaten ini masuk daftar daerah yang tingkat okupansi rumah sakitnya tinggi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia