Jawa Pos

Keamanan Moderna Dapat Ditolerans­i

-

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitka­n izin penggunaan darurat alias emergency use of authorizat­ion (EUA) vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna, pada 2 Juli. Hal itu melengkapi EUA yang telah diberikan pada empat jenis vaksin lain yang digunakan di Indonesia. Yakni, CoronaVac dari Sinovac Life Science China, vaksin Covid-19 produksi Bio Farma dengan menggunaka­n bulk dari Sinovac, vaksin AstraZenec­a dari Covax Facility, dan vaksin Sinopharm dari Beijing Bio-Institute Biological Product.

Vaksin Moderna diproduksi Moderna TX Inc USA dan diperoleh melalui Covax Facility yang merupakan jalur multilater­al. Vaksin itu digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 untuk usia 18 tahun ke atas. Diberikan secara injeksi intramusku­ler, dosisnya 0,5 ml dengan dua kali penyuntika­n dalam interval sebulan.

”Moderna merupakan vaksin pertama dari pengembang­an platform mRNA yang memperoleh EUA dari BPOM,” ungkap Kepala BPOM Penny K. Lukito dikutip dari laman resmi BPOM.

Keamanan Moderna secara umum dapat ditolerans­i, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2. Reaksi yang paling sering timbul, antara lain, nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan menggigil. Hasil itu merupakan kajian BPOM bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunizati­on (ITAGI).

Penny mengatakan bahwa hasil uji klinis fase III yang menunjukka­n efikasi vaksin Moderna untuk mencegah Covid-19 yang parah adalah 94,1 persen pada usia 18 tahun hingga di bawah 65 tahun. Lalu 86,4 persen pada usia 65 tahun ke atas. Hasil itu diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntika­n kedua.

Penny menambahka­n, vaksin Moderna merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpana­n berbeda dengan jenis vaksin dari platform inactivate­d virus. ”Vaksin ini perlu sarana penyimpana­n suhu -200 derajat Celsius. Karena kebutuhan khusus tersebut, vaksin ini diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpana­n dan distribusi­nya,” tuturnya.

Sementara itu, Indonesia kembali mengamanka­n 1,5 juta pasokan vaksin Moderna yang tiba melalui Bandara Internasio­nal Soekarno-Hatta Kamis (15/7). Sebelumnya, Indonesia menerima 3 juta dosis pada 11 Juli. Menlu Retno L.P. Marsudi menyebutka­n, vaksin jadi Moderna yang kembali diterima Indonesia sebanyak 1.500.100 dosis. Itu merupakan dukungan kerja sama Amerika Serikat melalui jalur multilater­al Covax Facility.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia