Dua Bulan Ini, Makamkan 1.500 Jenazah di TPU Keputih
SURABAYA, Jawa Pos – Selain kasus baru terus bertambah, jumlah kematian pasien Covid-19 pun meningkat. Berdasar data Juni–Juli, terdapat 1.500 warga yang dimakamkan khusus di TPU Keputih.
Menurut salah seorang warga pada Minggu dini hari (18/7), ambulans silih berganti datang ke TPU Keputih. ’’Saya tadi stand by sejak pukul 00.00. Sudah ada belasan yang datang. Dalam satu ambulans bahkan ada dua peti,” ujar Rohmat Darmawan, staf humas Dishub Surabaya.
Saat berada di TPU Keputih tersebut, dia juga melihat banyak pelanggar protokol kesehatan (prokes) yang dihukum dengan menyaksikan pemakaman jenazah pasien. ’’Orang yang abai prokes harus tahu bagaimana kondisi sesungguhnya di TPU Keputih. Betapa sedihnya keluarga yang sedang menyaksikan prosesi pemakaman dengan protokol dari jarak jauh,” terangnya
J
Sebelum ke TPU Keputih, pelanggar dibawa ke Liponsos Keputih dengan bus sekolah untuk diberi wawasan seputar pentingnya protokol kesehatan. Lalu, mereka dibawa lagi ke Krematorium Keputih. Juga, melihat proses ambulans datang dan keluarga jenazah yang menyaksikan dari kejauhan.
’’Setiap hari ada yang meninggal akibat Covid-19. Jujur saya sangat prihatin terhadap orang yang saat ini masih tidak percaya dengan korona. Akhirnya timbul sikap abai prokes. Apalagi sampai melanggar peraturan PPKM yang telah ditetapkan pemerintah. Ini harus dihilangkan,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala DKRTH Surabaya Anna Fajriatin menerangkan, saat ini makam yang berada di TPU Keputih sudah terisi 1.500 orang. ’’Sebelumnya ada penambahan blok baru. Jenazah muslim dan nonmuslim juga dipisah,” tambahnya.
Dari luas lahan 25 hektare, saat ini makam sudah terpakai 15 hektare. ’’Kami berharap tidak ada lagi pertambahan kasus kematian,” tuturnya. Untuk itu, dia berharap masyarakat tetap menjaga prokes demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.