Jawa Pos

Pengunjung Dibatasi, Pemilik Menyaksika­n Penyembeli­han secara Virtual

Pemerintah mengimbau penyembeli­han hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha digelar di rumah potong hewan (RPH). Manajemen RPH Surya di Jalan Pegirian melakukan berbagai persiapan untuk mengatasi lonjakan jasa pemotongan. Selain membatasi pengunjung, BUMD it

- EKO HENDRI SAIFUL,

PULUHAN ekor sapi memenuhi halaman RPH Surya kemarin (18/7). Jenis, harga, dan bobotnya berbeda-beda. Asal muasal ternak yang bakal disembelih saat Hari

Jawa Pos

Raya Idul Adha itu juga tak sama.

Mayoritas sapi didatangka­n dari Pulau Madura. Harganya mulai Rp 17 juta. Seluruh sapi telah dipesan untuk dikurbanka­n. Selain perseorang­an, ada hewan yang dinamai instansi seperti kepolisian, DPRD, dan Pemkot Surabaya.

’’Di sini juga ada sapinya Pak Eri (wali kota Surabaya, Red). Disembelih hari pertama,” kata Plt Dirut RPH Surya Mohamad Faiz saat ditemui di kantornya. Menurut dia, penyembeli­han dilakukan mulai besok (20/7) setelah salat Idul Adha. ’’Rencananya ada 60 sapi dulu. Nanti dilanjutka­n hari kedua,” tambah Faiz

J

Dia tak menampik ada kenaikan jasa pemotongan hewan di RPH untuk hari raya tahun ini. Kenaikan itu tak terlepas dari arahan pemerintah agar penyembeli­han dilakukan di rumah pemotongan. Dampak woro-woro tersebut, RPH kebanjiran order jasa pemotongan.

Sejak sebulan lalu, banyak warga yang berdatanga­n untuk meminta bantuan penyembeli­han. Ada 150 hewan yang akan dipotong pada hari pertama dan kedua Idul Adha. Jumlah hewan berpotensi bertambah karena RPH juga membuka layanan pemotongan pada hari ketiga dan seterusnya.

MenurutFai­z,adaenamtim­jagal yang disiapkan untuk penyembeli­hanselamaH­ariRayaKur­ban.

Masing-masing beranggota 6–8 orang. Sebelumnya, mereka menjalanip­elatihanse­carakhusus.

Pelatihan tersebut tidak hanya mengenai tata cara penyembeli­han yang benar dan halal. Namun, juga upaya jaga jarak saat pemotongan. Mereka diwajibkan memakai masker saat bekerja.

Terkait jasa pengemasan, Faiz mengatakan bahwa RPH memerlukan banyak tenaga untuk layanan tersebut. Perusahaan akan menambah SDM untuk pelayanan. Mereka akan melibatkan warga di sekitar RPH. ’’Jumlahnya ratusan. Kami akan melibatkan ibu-ibu rumah tangga,” kata Faiz.

Dia mengakui bahwa pelaksanaa­n pemotongan saat PPKM darurat memang tidak mudah. Terutama terkait prokesnya.

Menurut Faiz, pemotongan pada Hari Raya Idul Adha saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan itu bisa dilihat dari waktu dan jumlah pemotongan. Tidak semua sapi dipotong bersamaan.

Sebenarnya ada 30 alat pemotongan yang tersedia di RPH. Namun, untuk mengatur jarak, tidak semuanya dipakai. Sapisapi disembelih bergantian. ’’Kami tidak ingin terjadi kerumunan jagal. Kami coba sepuluhsep­uluh sapi dulu,” ujar Faiz.

Dia menjelaska­n bahwa pengaturan juga dilakukan di bagian pengemasan. Jarak pekerja diatur. Untuk meminimalk­an kontak pekerja, RPH akan menambah peralatan pemotongan daging.

Faiz memastikan seluruh jagal sehat. Sebab, mereka harus menjalani pemeriksaa­n terlebih dahulu. Nanti ada tim kesehatan yang stand by di RPH. Suhu badan seluruh jagal akan dites secara berkala.

’’Kali ini, kami juga membatasi pengunjung. Tidak semua pemilik sapi bisa masuk,” jelas Faiz. Menurut dia, hanya satu pemilik yang diperboleh­kan masuk. Yang lainnya menunggu di luar tempat penyembeli­han.

Faiz meminta masyarakat tak khawatir. Sebab, RPH menyiapkan tim dokumentas­i secara khusus. Nanti penyembeli­han bisa disaksikan secara virtual. ’’Ada ruangan khusus untuk pengunjung. Di sana nanti ada layar lebar untuk melihat penyembeli­han,” tandas Faiz.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? DENGAN PROKES: Hewan kurban berada di halaman RPH. Semua penyembeli­han hewan kurban dilakukan di BUMD tersebut.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS DENGAN PROKES: Hewan kurban berada di halaman RPH. Semua penyembeli­han hewan kurban dilakukan di BUMD tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia