Segera Operasikan Lab PCR Baru
RS BDH Juga Punya IGD Khusus Covid
SURABAYA, Jawa Pos – Kebutuhan laboratorium pemeriksa spesimen hasil uji usap PCR makin besar di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Surabaya. Dalam waktu dekat, RS Bhakti Dharma Husada (BDH) akan mengoperasikan unit laboratorium PCR tersebut. Kini sudah tersedia dua ruangan untuk pengolahan sampel PCR.
Terdapat dua ruangan yang difungsikan sebagai laboratorium dan peralatannya. Dua ruangan tersebut bakal dioperasikan secara bersamaan sehingga mampu menangani banyaknya permintaan uji PCR. ”Pembangunannya sudah rampung,” ucap Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian.
Kelengkapan alat mulai dipasang bulan lalu. Di antaranya, penyaring udara yang dilengkapi HEPA filter, slang tekanan negatif, hingga pass box untuk penerimaan sampel. Saat ini pihaknya masih menunggu datangnya alat PCR untuk pengoperasian laboratorium. ”Masih proses pengadaan alat, infonya satu minggu sudah datang dan siap pasang,” ucap staf pemeliharaan bangunan gedung DPRKP CKTR Tuladan Mitro saat ditemui di lokasi laboratorium PCR RS BDH.
Pembangunan laboratorium PCR itu sejatinya direncanakan sejak tahun lalu. Pengoperasiannya diharapkan bisa menambah kapasitas pengolahan sampel di Surabaya. Selain laboratorium, RS BDH mulai mengoperasikan IGD barunya kemarin (18/7). Pembangunan IGD menggunakan sebagian lahan parkir di sisi selatan. Gedung baru tersebut digunakan untuk IGD khusus pasien Covid-19.
”Luas yang digunakan sekitar 150 meter persegi,” ucap Kabid Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian Maharhandono. Pembangunan IGD tambahan tersebut dikebut dalam waktu dua minggu untuk memaksimalkan peran rumah sakit. Baik pelayanan penyakit Covid-19 maupun yang non-Covid-19. Pemisahan IGD membantu tenaga medis dan pasien terhindar dari penularan tak terkendali.
Dengan luas tersebut, ruang IGD itu mampu diisi hingga 20 bed. Fasilitas bed dan alat medis lainnya siap digunakan. Sejak Jumat (16/7), ruang IGD diuji coba untuk melihat sirkulasi udara. ”Karena aturannya khusus. Kami perlu ruangan dengan sirkulasi tekanan negatif dan dilengkapi HEPA filter,” sambung Iman.
Pihaknya juga menambahkan area transisi bagi petugas medis yang perlu mengenakan APD. Ruang pendaftaran dan nurse station khusus disediakan dengan batas dinding dari kamar IGD. Perencanaan dilakukan sejak akhir bulan lalu. Mereka mengejar target pengoperasian IGD bisa dilakukan awal pekan depan. ”Sekarang sudah beres, tidak ada kendala pengadaan apa-apa,” papar Iman.