Pekan Kedua, Tol Makin Sepi
SURABAYA, Jawa Pos – Lalu lintas di tol sekitar Surabaya, baik keluar-masuk Surabaya maupun yang menghubungkan intrakota, tampak masih sepi. Penurunan volume kendaraan memang sangat terasa sejak PPKM mikro darurat berlaku pada awal Juli. Kepolisian dan pengelola tol mengevaluasi perbedaan kondisi lalu lintas tersebut.
Kanit PJR Jatim II AKP Sigit Indra P. menyatakan, tidak terlihat perbedaan signifikan dalam evaluasi lalu lintas pada pekan pertama dan kedua. ”Justru menurun ya. Itu termasuk kendaraan pribadi maupun nonpribadi,” katanya.
Sigit menuturkan, sepinya volume kendaraan ini diperkirakan berlanjut jika PPKM mikro darurat resmi diperpanjang. ”Memang, kalau instruksi ke kami (kepolisian, Red) belum ada, kami masih melakukan tugas sesuai dengan arahan PPKM mikro darurat,” jelasnya.
Menurut dia, perpanjangan masa darurat dilakukan untuk mengantisipasi libur Idul Adha. Dia memprediksi tidak ada lonjakan jumlah pengguna tol pada masa libur tersebut. Sebab, selain masih PPKM darurat, Idul Adha jatuh pada tengah pekan. ”Termasuk di tempat wisata dan wilayah lainnya. Nah, pembatasan ini jadi antisipasinya,” ujarnya.
Akhirnya, lalu lintas antarkota hanya diramaikan masyarakat dengan kebutuhan mendesak. Mereka juga tetap harus melampirkan beberapa syarat perjalanan agar bisa masuk ke wilayah lain. Selanjutnya, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat maupun daerah terkait dengan perpanjangan PPKM mikro darurat.
Kabag Umum PT Margabumi Matraraya Andjar Hari Sutoto menyebutkan, jumlah rata-rata kendaraan yang melintasi jalan tol Surabaya–Gresik mencapai 80 ribu unit per hari. Saat PPKM, angkanya turun 15 persen. ”Penurunan masih terjadi hingga hari ini (kemarin),” kata Andjar.
Menurut dia, banyak industri atau perkantoran di Surabaya yang menutup usaha dalam rangka mengikuti aturan PPKM. Sebagian pekerja terpaksa WFH dan tidak pergi ke kantor. ”Dari catatan kami, penurunan memang terjadi pada mobil pribadi. Yang angkutan barang relatif tetap,” tandas Andjar.