Klaster Keluarga Mendominasi di Medokan Ayu
KSB Bantu Ringankan Warga Isoman
SURABAYA, Jawa Pos – Kasus Covid-19 di Kelurahan Medokan Ayu terus meningkat. Setiap harinya, ada 10–15 orang yang terpapar. Bahkan, dalam bulan ini, ada puluhan warga yang dinyatakan meninggal.
Ketua Kelurahan Siaga Bencana Medokan Ayu Mikhael Markus menuturkan, kasus terbanyak masih dari klaster keluarga. Sebanyak 85 persen. ”Beberapa dari mereka memiliki riwayat berkontak dengan orang luar. Di bagian lain juga terpapar dengan rekan kantor yang akhirnya membawa efek ke keluarga,” tuturnya.
Pihak kelurahan pun melakukan beberapa langkah untuk menekan persebaran tersebut. Antara lain, melakukan blocking area, tracing, dan pemeriksaan swab massal warga. ”Untuk pemeriksaan swab memang menunggu jadwal dari Dinas Kesehatan Surabaya. Dalam hal ini digawangi oleh Puskesmas Medokan Ayu,” paparnya.
Selain hal itu, penyemprotan disinfektan terus dilakukan untuk sterilisasi kawasan. Di tengah membeludaknya pasien Covid-19 di rumah sakit, banyak warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. ”Bantuan berupa sembako dan makanan siap saji setiap hari diantar satgas Covid-19 ke rumah masing-masing,” ungkapnya. Bantuan itu dikumpulkan dari swadaya masyarakat demi meringankan pasien yang terpapar.
Selain sibuk dengan penanganan, pihaknya terus menggencarkan edukasi ke masyarakat lewat pengeras suara setiap hari. ”Di bagian lain, ada pula yang memberikan selebaran berisi ajakan untuk taat prokes,” ungkapnya. Penurunan angka Covid-19, kata dia, salah satunya dipengaruhi kesadaran masyarakat.
Menurut Markus, jika masyarakat betul-betul disiplin dengan protokol kesehatan yang sudah direkomendasikan, hal itu akan mengurangi dampak fatal penularan Covid-19. ”Nah, selain itu, vaksinasi di wilayah Medokan Ayu terus dikebut. Paling utama menyasar lansia yang masih enggan untuk divaksin,” ungkapnya. Markus mengatakan, ada 300–500 orang yang divaksin setiap hari.