Pertahankan Juara Kompetisi Desain Feri Tingkat Dunia
SURABAYA, Jawa Pos – Kondisi pandemi tidak menghalangi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk terus berprestasi. Kali ini, Tim Nawasena ITS berhasil menyabet juara II dalam 8th International Student Design Competition 2021 yang diselenggarakan Worldwide Ferry Safety Association (WFSA), New York, Amerika Serikat.
Ketua Tim Nawasena ITS Yohanes Pangestu Timur mengatakan, WFSA International Student Design Competition merupakan kompetisi internasional tahunan yang mengusung tema Inovasi dan Pengembangan untuk Konsep Kapal Penyeberangan yang Aman dan Terjangkau. ”Perlombaan ini sendiri memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah konsep kapal yang aman dan berkelanjutan agar dapat terhindar dari kecelakaan kapal,” jelasnya.
Sejak 2018, Tim Nawasena ITS tak pernah absen untuk mempertahankan raihan gelar juara pada ajang bergengsi dunia tersebut. Kompetisi tahun ini diikuti 23 tim dari mancanegara. Antara lain, Hochschule Bremen, Universität Rostock, Newcastle University, Bangladesh University of Engineering and Technology, Technische Universiteit Delft, National University of Singapore, University of British Columbia, University of the State of Amazonas, Singapore Institute of Technology, serta Indian Maritime University.
Pada pergelaran tahun ini, Tim Nawasena ITS bekerja sama dengan Hochschule Wismar Jerman. Diwakili oleh lima anggota tim yang didaftarkan sebagai peserta lomba. Antara lain, Yohanes Pangestu Timur, Imam
Anthony, Kevin Rizqul Habib, Aufal Nanda Oktova, dan Bima Surya. ”Tapi, total keseluruhan tim yang bekerja untuk lomba ini ada 10 orang. Dibimbing oleh Dr Ir Agoes Santoso MSc MPhil dan Dr Achmad Baidowi ST MT,” tambahnya.
Yohanes mengatakan, tahun ini WFSA International Student Design Competition menantang peserta dari berbagai tim terbaik dunia untuk menciptakan sebuah desain konseptual kapal feri sebagai sarana transportasi laut di Sungai Amazon, Brazil. ”Kapal feri tersebut dituntut untuk mampu mengangkut 300 penumpang, rendah emisi, realistis, serta terjangkau dari segi ekonomi,” ungkapnya.
Mahasiswa teknik sistem perkapalan (siskal) tersebut memaparkan bahwa pada kompetisi itu, Tim Nawasena ITS dengan Kapal MV Lanterna mengusung ide kapal penyeberangan berjenis Ferry RoPax. Yakni, kapal feri yang memiliki standar keselamatan tinggi dengan sistem kendali pintar dan terintegrasi dengan sensor navigasi sehingga mampu melalui perairan Sungai Amazon yang sempit.
Dia menambahkan, Kapal MV Lanterna mampu mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 25,8 persen. ”Untuk mencegah persebaran virus Covid-19, Tim Nawasena ITS telah menyiapkan layout ruang akomodasi kapal yang fleksibel untuk diubah dan HEPA filter pada rancangan sistem tata udara,” imbuhnya.
Tim meyakini, rancangan kapal tersebut sangat memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, keamanan penumpang, serta memperhatikan aspek lingkungan.