Naturalisasi Beres, Timnas Resmi Dapat Suntikan Tenaga Baru
Dua di Antaranya Jadi Pemain Lokal
JAKARTA, Jawa Pos – Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) telah menyelesaikan proses naturalisasi tiga pemain asing. Kemarin (19/7) Marques Bolden, Dame Diagne, dan Serigne Modou Kane sudah diambil sumpahnya sebagai warga negara Indonesia (WNI) di kantor Kemenkum HAM, Jakarta. Proses naturalisasi pun dinyatakan rampung.
Dalam prosesi pengambilan sumpah itu, ketiganya menyanyikan Indonesia Raya. Pembacaan naskah pelantikan dan janji setia kepada negara dipimpin Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM DKI Jakarta Ibnu Chldun.
Manajer Fareza Tamrella mengatakan, proses selanjutnya ialah menunggu dokumen resmi seperti paspor dan KTP selesai diurus. ’’Mereka bertekad memberikan kemampuan terbaiknya di lapangan dan berusaha maksimal untuk membawa Indonesia menjadi tim yang diperhitungkan di level internasional,’’ ucap Mocha –sapaan akrab Fareza– dalam keterangan resminya kemarin.
Dia menambahkan, tiga pemain itu akan bergabung dengan Lester Prosper dan Brandon Jawato dalam skuad FIBA Asia Cup 2021. Karena usianya masih di bawah 16 tahun, Diagne dan Kane dihitung sebagai pemain lokal. Termasuk Jawato yang punya garis keturunan Indonesia.
’’Dengan gabungnya tiga pemain naturalisasi ini, kami optimistis bisa bermain di FIBA World Cup 2023 dengan menembus peringkat kedelapan di FIBA Asia Cup nanti,’’ katanya.
Diagne dan Kane berasal dari Senegal. Mereka dinaturalisasi atas rekomendasi PP Perbasi setelah tampil bersama Indonesia Patriots di IBL 2021. Sementara itu, Bolden adalah pemain asal Amerika Serikat yang dinaturalisasi atas pilihan pelatih Rajko Toroman.
Indonesia dipastikan masuk putaran final FIBA Asia Cup 2021 dengan status tuan rumah. Event tersebut dijadwalkan pada 17–29 Agustus mendatang di Istora Senayan, Jakarta. Namun, melihat kondisi Covid-19 di Indonesia yang mengganas, sangat mungkin event itu diundur.
Bahkan, jadwal drawing yang awalnya digelar 15 Juli lalu terpaksa ditunda karena PPKM darurat. Tanggal terbaru diusulkan pada 22 atau 25 Juli 2021. ’’Kalau situasinya makin ke arah yang tidak kami harapkan, rencana cadangannya lebih ke penyesuaian waktu (event). Sambil melihat situasi di Indonesia,’’ jelas Ketua Panpel Junas Miradiarsyah.