Jawa Pos

Warga Diminta Kurangi Mobilitas di Perayaan Idul Adha

-

SURABAYA, Jawa Pos – Petugas semakin memperketa­t mobilitas warga pada momen Hari Raya Idul Adha 1442 H. Baik di perbatasan menuju pintu masuk Surabaya maupun penyekatan di dalam kota.

Kepala Dinas Perhubunga­n (Dishub) Surabaya Irvan Wahyudraja­d menyatakan, penyekatan di perbatasan bertujuan menghalau masyarakat yang nekat mudik untuk merayakan Hari Raya Idul Adha. Sementara itu, penyekatan dalam kota bertujuan membatasi mobilitas warga metropolis. ’’Mudik dilarang. Kami minta masyarakat diam di tempatnya masing-masing,’’ kata Irvan kemarin (19/7).

Irvan menyatakan, PPKM darurat sudah cukup berhasil menekan laju mobilitas warga. Menurut dia, tingkat mobilitas warga sudah turun signifikan. Bahkan, tingkat penurunan lalin saat ini sudah mencapai 60 persen. ’’Masyarakat sudah membatasi pergerakan. Kami minta itu juga berlanjut saat Idul Adha ini,’’ imbuhnya.

Kepolisian juga bekerja keras menekan mobilitas warga. Kasatlanta­s Polrestabe­s Surabaya AKBP Teddy Chandra menyatakan, saat ini masih berlangsun­g PPKM darurat. Langkah penyekatan untuk menekan laju mobilitas warga pun masih dilakukan. ’’Bahkan, kami perketat lagi,’’ kata AKBP Teddy Chandra.

Saat ini kepolisian sudah menutup sembilan ruas jalan protokol di dalam kota. Penyekatan di pintupintu perbatasan juga diaktifkan. Salah satunya di Jembatan Suramadu. Di sana aparat gabungan mendirikan pos untuk mencegah terjadinya mobilitas warga dalam jumlah yang besar. Baik yang mengarah ke Madura maupun Surabaya. ’’Pak Wali Kota kan sudah mengeluark­an SE (surat edaran) tentang Idul Adha. Itu harus kita taati bersama,’’ imbuhnya.

Dia bilang, mobilitas masyarakat hanya diperuntuk­kan bagi mereka yang berada di sektor esensial dan kritikal. Sementara itu, di luar sektor tersebut harus ditahan atau ditunda terlebih dahulu.

IRVAN WAHYUDRAJA­D

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia