Doa Lintas Agama untuk Hadapi Covid-19
SURABAYA, Jawa Pos – Sisisisi religiusitas para anggota DPRD Surabaya terlihat pada Minggu malam (18/7). Para politikus yang berkantor di Jalan Yos Sudarso itu meyakini bahwa penyelesaian pandemi Covid19 tidak hanya bisa dilakukan lewat jalur penanganan kesehatan atau bahkan politik. Jalur langit juga perlu ditembus.
Di ruang rapat paripurna itu empat pimpinan dewan hadir mengikuti istighotsah dan doa lintas agama agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Para pemuka agama turut hadir dengan protokol kesehatan (prokes). Sedangkan 45 anggota dewan bisa mengikutinya melalui daring. Termasuk Wakil Wali Kota Surabaya Armudji, juga hadir secara virtual.
Armudji menyampaikan terima kasih atas dukungan doa dari seluruh warga Surabaya. Termasuk
kepada anggota DPRD Kota Surabaya. ”Pemerintah Kota Surabaya mengerahkan segenap kemampuan untuk terus menangani pandemi. Kita pun hendaknya disiplin pada protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19,” tutur politikus PDI Perjuangan itu.
Mantan ketua DPRD Kota
Surabaya tersebut mengatakan, penanganan Covid-19 harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Termasuk penegakan disiplin pada prokes yang harus dilakukan terus-menerus untuk menyadarkan masyarakat. ”Kita harus bahu-membahu, bergotong royong, baik kerja fisik maupun doa bersama seperti yang digelar temanteman pimpinan dan anggota DPRD,” jelasnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan, semua upaya sudah dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. ”Kami ingin memperkuat seluruh kerja keras itu dengan mencurahkan permohonan kepada Tuhan Yang Mahakuasa melalui doa lintas agama ini,” tuturnya.
Ketua Panitia A. Hermas Thony menerangkan, kegiatan tersebut melibatkan para tokoh agama yang ada di Surabaya. Mulai agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Khonghucu.