Manfaatkan Barang Bekas untuk Berkebun
SURABAYA, Jawa Pos – Sempitnya lahan untuk berkebun di tengah kota bukan masalah bagi pasangan suami istri Nyoman Kusuma dan Yaning. Warga Simomulyo Baru itu memanfaatkan lahan di teras dan depan rumahnya untuk meletakkan beragam jenis tanaman.
Yaning tergerak menyulap sekitar rumahnya menjadi hutan kecil sejak 2013. Dia memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak dipakai lagi untuk berkebun. Seperti blender, rice cooker, kaleng cat, hingga bak. ”Daripada beli, mending saya pakai yang ada. Lalu saya beli bibitnya,” kata dia.
Langkah Yaning makin mantap tatkala dia menjadi ketua RT. Dia meneruskan berkebunnya ke lingkup yang lebih luas. Namun, upayanya itu tak lantas disambut baik tetangganya. Cibiran ikut mengiringi.
Kusuma yang ada di samping Yaning mengungkapkan, tidak sedikit warga yang mengatakan bahwa dirinya dan istri ambisius. Namun, cibiran tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk terus mengubah kampungnya lebih hijau. ”Kami modali pakai uang sendiri. Ada tanaman yang mati, beli lagi. Kemudian, kami minta komitmen bersama untuk menjaga tanaman-tanaman,” jelasnya.
Kusuma dan Yaning belajar berkebun secara otodidak. Mereka banyak mendapatkan ilmu dari membaca buku hingga melihat video-video tentang berkebun. ”Dulu kampung sini benar-benar kumuh. Tidak terawat. Kini lebih hijau dan asri. Ada hidroponik juga,” tambah Kusuma.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Yuniarto Herlambang menyatakan, pihaknya mendukung upaya positif masyarakat untuk berkebun. Baik itu berkebun sayuran maupun buah. ”Bagus juga untuk ketahanan pangan di kemudian hari. Memanfaatkan lahan minim dengan upaya optimal,” ujarnya.