Bertahan dengan Voucher Diskon
Hotel Galang Dana untuk Karyawan yang Dirumahkan
SURABAYA, Jawa Pos – Pelaku industri perhotelan mengalami tekanan yang berat sejak tahun lalu. Okupansi menurun akibat terjadinya pandemi. Ditambah, adanya berbagai restriksi melalui berbagai kebijakan. Termasuk di antaranya yang terbaru pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Namun, para pelaku usaha perhotelan tetap yakin kondisi akan membaik. Untuk itu, pihak hotel tetap berharap momen perbaikan kondisi pariwisata akan terjadi, setidaknya akhir tahun ini. Paket-paket layanan penginapan maupun penjualan makanan untuk dikonsumsi di luar hotel pun tetap dilakukan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan, pihaknya optimistis masa sulit akan berlalu. Setidaknya, penjualan produk dan paket menginap adalah salah satu hal yang bisa dilakukan meski dengan banting harga. ”Dengan berbagai cara, harus bisa survive. Kondisi ini sangat berat. Kalau tidak, akan banyak pengurangan karyawan,” ujarnya kemarin (19/7).
Complex Director of Marketing Communications The Westin Surabaya and Four Points by Sheraton Surabaya Pakuwon Indah mengatakan, pada masa sekarang, sebagian besar orang lebih memilih tinggal di rumah ketimbang menginap di hotel. Termasuk, saat perayaan Idul Adha. Namun, pihak hotel tetap berharap terjadi kenaikan okupansi. Untuk itu, pihaknya pun menjual voucher hotel dengan diskon hingga 45 persen.
Voucher tersebut dapat digunakan hingga akhir tahun. Hal tersebut cukup menarik minat konsumen yang rindu pengalaman menginap di hotel. ”Bagi yang membeli voucher, pasti akan digunakan setelah PPKM,” kata Indra. Strategi tersebut diharapkan bisa mendongkrak okupansi pada saat kebijakan restriksi dilonggarkan pemerintah.
Untuk membantu karyawan yang dirumahkan, The Westin
Surabaya serta Four Points by Sheraton Surabaya Pakuwon Indah bekerja sama dengan Marriott Business Council IndonesiadanBlibli.com.Sebanyak25 hoteldiberbagaikotadiIndonesia menggalang dana untuk membantu karyawan yang dirumahkan akibat dampak pandemi.
Penggalangan dana tersebut dilakukan lewat penjualan voucher hotel dengan harga miring. Seluruh dana hasil penjualan voucher tersebut bakal langsung disalurkan kepada karyawan hotel yang dirumahkan.