Siapkan 18 Tim Antisipasi Gangguan di RS
Ratusan Ribu Pelanggan Terima Bantuan Keringanan Pembayaran Listrik
SURABAYA, Jawa Pos – Aktivitas di rumah sakit (RS) meningkat seiring lonjakan kasus Covid-19. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya agar pasokan listrik ke fasilitas kesehatan itu aman. Selain merutinkan pemeliharaan, mereka menyiagakan personel untuk mengantisipasi gangguan.
Manajer Bagian Jaringan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Utara Parlan menjelaskan, ada enam RS rujukan pasien Covid-19 di wilayahnya. Dia memastikan, pasokan listrik tak terganggu selama pelaksanaan PPKM darurat. ”Jaringan ke RS memang diprioritaskan. Ada perawatan rutin selama pandemi,” kata Parlan kemarin (15/7).
Menurut dia, tingkat penggunaan listrik masing-masing rumah sakit berbeda-beda. Dia tak menampik ada faskes yang mengajukan penambahan daya seiring peningkatan jumlah bed dan ruang. ”Ini untuk kesehatan masyarakat. Jadi, kami berupaya melakukan pelayanan optimal,” jelas Parlan.
Selama PPKM darurat, lanjut dia, ada 18 tim yang disiapkan untuk menangani gangguan listrik. Masing-masing anggotanya ada dua orang. Selain aktivitas di RS, PLN berupaya agar kegiatan warga yang menjalani WFH (work from
berjalan lancar.
Sebab, kegiatan belajar dan bekerja di rumah memang meningkat seiring pelaksanaan PPKM darurat. Banyak orang memanfaatkan peralatan rumah tangga seperti AC dan televisi. ”Laporan gangguan bisa ke PLN mobile. Kami siap bergerak,” tegasnya.
Selain menjaga kelancaran pasokan listrik, PLN memperpanjang program stimulus Covid19. Perpanjangan dilakukan dari
Juli hingga September 2021. Selain masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), stimulus diberikan pada pelaku UMKM yang terdampak persebaran virus.
Mengacu data dari PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, tercatat ada 202.460 pelanggan di Kota Pahlawan yang mendapat keringanan awal tahun ini. Jumlah angkanya masih berpotensi berubah. Sebab, PLN masih menghitung penerima bantuan untuk periode Juli– September 2021.
Terkait pemberian stimulus, Parlan menjelaskan, masyarakat sudah memahami betul program tersebut. Termasuk, berapa persen keringanan yang didapat. ”Masyarakat sudah tahu. Yang sekarang banyak mengajukan justru dari kalangan industri,” kata Parlan.