Polisi Perketat Pengawasan Titik Rawan
Tekan Kenakalan Remaja, Kampung Tangguh Kembali Diaktifkan
SURABAYA, Jawa Pos – Kedatangan petugas Polsek Asemrowo mengganggu kenyamanan para pemuda yang mengadakan balap liar di Jalan Raya Margomulyo pada Minggu malam (18/7). Tiga pemuda ditahan polisi. Yaitu, BH, 16; KH, 20; dan HF, 16. Namun, karena tidak ditemukan barang terlarang, mereka dibebaskan dengan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi aksi balap liar.
”Narkoba dan senjata tajam tidak ditemukan. Selain itu, tidak ada praktik judi. Jadi, mereka dibebaskan. Kendaraan tetap ditahan hingga selesai sidang tilang di pengadilan,” jelas Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan kemarin (19/7).
Situasi sepi pada malam hari ditambah infrastruktur yang bagus membuat Jalan Raya Margomulyo kerap dijadikan lokasi balap liar sepeda motor. Biasanya, balap liar terjadi pada Sabtu dan Minggu malam. Aksi itu meresahkan warga. Apalagi saat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Ketika warga harus membatasi mobilitas dan berdiam diri di rumah. Aksi balap liar berpotensi menimbulkan kerumunan. Belum lagi, polisi khawatir aksi balap liar dimanfaatkan oknum untuk melakukan tindakan kriminal. Misalnya, transaksi narkoba, perjudian, dan tawuran antarkelompok pemuda.
”Karena itulah, pengawasan terhadap titik-titik rawan kerumunan dan aksi kriminal terus diperketat. Khususnya pada Sabtu-Minggu malam serta hari libur nasional,” ujar Hari.
Di hadapan petugas, para pemuda yang diperiksa beralasan melakukan balap liar karena bosan terlalu lama berada di rumah. Ditambah lagi, mereka tidak aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Sebagai langkah pencegahan, kampung-kampung tangguh kembali diaktifkan. Hari melibatkan para pemuda atau anggota karang taruna dalam kesejahteraan kampung. ”Warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan berupa sembako atau permakanan. Agar bantuan tepat sasaran, kami meminta ketua RT/RW melakukan pendataan. Guna mencegah kerumunan, bantuan diberikan secara jemput bola,” terangnya.
Pihaknya kerap turun serta dalam pembinaan dan pelatihan warga. Di Kampung WarnaWarni, Kelurahan Tambak Sarioso, misalnya. Bantuan berupa bibit tanaman dan ikan lele diberikan. Selain membuat warga aktif berkegiatan, upaya itu memberikan imbas positif berupa ketahanan pangan di lingkungan.