Jawa Pos

Sajikan Aneka Keindahan Khas Pesisir

Dulu destinasi ini adalah kawasan pesisir yang kumuh dan kotor. Tak ada yang menjamahny­a. Namun, berkat kerja keras segenap warga dan pemerintah desa, kini pantai tersebut menjadi desa wisata yang naik daun.

-

DEWI Pantai Tugu terletak di wilayah perbatasan Kabupaten Probolingg­o dengan Kota Probolingg­o. Dari jalan kabupaten Desa Pabean, Dringu, jaraknya hanya sekitar 500 meter ke arah utara.

Akses jalan tersebut juga sudah representa­tif. Dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Masuk ke objek wisata juga tidak ribet. Pengunjung yang datang tidak ditarik retribusi masuk. Hanya dikenakan tarif parkir kendaraan yang dibawa.

Saat memasuki kawasan wisata tersebut, pengunjung bisa menikmati sejumlah wahana yang sudah disiapkan. Mulai wisata mangrove, pantai yang cukup indah, wisata perahu, dan sejumlah wahana permainan bagi anak-anak.

Sejatinya, objek wisata tersebut terbilang masih ”baru”. Mulai dikembangk­an pada 2018 lalu. Pemerintah Desa Pabean bersama warga menyulap tepi laut yang dulunya kumuh, kotor, dan sepi menjadi potensi wisata Pantai Tugu.

Pengemasan­nya pun tidak asalasalan. Kawasan wisata Pantai Tugu dibuat berbeda dengan wisata pantai lainnya. Salah satunya adalah keberadaan area permainan bagi anakanak di kawasan pantai. Karena itu, destinasi tersebut sangat cocok bagi wisatawan yang datang bersama anak-anak. Mereka bisa mendapatka­n hiburan dan kebahagian bermain di alam tepi laut.

”Selain pantai yang sudah ditata, ada juga wisata mangrove. Pengunjung juga bisa menikmati wisata perahu dengan tarif yang sudah ditentukan. Pengunjung akan diajak keliling ke tengah laut dengan menggunaka­n perahu mesin,” kata Mistari, 39, ketua RT 4, RW 5, Desa Pabean, yang menjadi pengelola Pantai Tugu.

Aneka wahana yang sudah disajikan pengelola objek wisata itu bak magnet yang bisa menarik wisatawan. Mistari mengatakan, pengunjung kawasan wisata tersebut sudah terbilang lumayan.

Sejak pagi hingga sore hari, wisatawan datang silih berganti. Terutama saat Sabtu, Minggu, dan hari libur. ”Tapi, karena pandemi Covid-19, sementara sepi lagi,” katanya.

Wisata Pantai Tugu Laut, Pabean, Dringu, tidak hanya dikunjungi banyak warga biasa. Destinasi tersebut juga sering jadi jujukan rombongan siswa dari berbagai jenjang Pendidikan. Selain untuk liburan sambil refreshing, wisata tersebut dijadikan arena edukasi alias pendidikan bagi para siswa.

”Sebelum pandemi, banyak rombongan anak sekolah yang berkunjung. Kami ajak keliling kenalkan pohon mangrove, mengenalka­n aktivitas tambak, manfaat air tawar dan air laut. Jadi, mereka ke sini dapat pengetahua­n juga,” terangnya.

Sayang, dampak pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM membuat objek wisata itu ditutup sementara waktu. Situasi tersebut berimbas pada perawatan Pantai Tugu.

Wajar, selama ini pemelihara­an wisata Tugu itu mengandalk­an retribusi parkir dari pengunjung yang datang. Selama wisata ditutup, tidak banyak yang bisa dilakukan pengelola wisata untuk pemelihara­an.

”Iya, karena pandemi, aktivitas wisata ditutup sementara,” kata Mistari.

 ?? FOTO-FOTO: ZAINAL ARIFIN/JAWA POS RADAR BROMO ?? LONCAT: Seorang pengunjung anak-anak melintasi bebatuan yang berjejer di kawasan Pantai Tugu.
FOTO-FOTO: ZAINAL ARIFIN/JAWA POS RADAR BROMO LONCAT: Seorang pengunjung anak-anak melintasi bebatuan yang berjejer di kawasan Pantai Tugu.
 ?? ?? UNTUK KELILING: Deretan perahu di bibir Pantai Tugu ini bisa digunakan wisatawan untuk berkelilin­g ke hutan mangrove maupun ke tengah laut.
UNTUK KELILING: Deretan perahu di bibir Pantai Tugu ini bisa digunakan wisatawan untuk berkelilin­g ke hutan mangrove maupun ke tengah laut.
 ?? ?? RATA: Meski belum terlalu lebar, jalan menuju Pantai Tugu bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
RATA: Meski belum terlalu lebar, jalan menuju Pantai Tugu bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia