Realisasi Anggaran PEN Rp 404,70 Triliun
Setara 54,3 Persen dari Pagu
PEMERINTAH mencatat realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 404,70 triliun hingga 24 September 2021. Realisasi tersebut setara dengan 54,3 persen dari pagu alokasi anggaran PEN sebesar Rp 744,77 triliun.
”Anggaran PEN bidang kesehatan realisasinya baru 46,8 persen, sementara perlindungan sosial realisasinya 62,2 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dia memerinci, realisasi anggaran di klaster kesehatan mencapai Rp 100,5 triliun dari pagu Rp 214,96 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk insentif 1,07 juta tenaga kesehatan (nakes), santunan kematian 397 nakes, pengadaan 105 juta dosis vaksin, serta obat dan alat pelindung diri (APD).
Selain itu, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk 29,29 juta orang, pembagian paket obat untuk masyarakat, serta penggunaan RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede dan biaya perawatan untuk 477.440 pasien.
Sementara itu, realisasi klaster perlindungan sosial mencapai Rp 116,02 triliun atau 62,2 persen dari pagu anggaran Rp 186,64 triliun. Anggaran tersebut digelontorkan untuk beragam bansos, mulai program keluarga harapan (PKH) hingga bantuan subsidi upah (BSU).
Mantan menteri perindustrian itu menambahkan, anggaran dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta korporasi terealisasi Rp 68,38 triliun atau 42,1 persen dari pagu Rp 162,40 triliun.
Salah satu pemanfaatan anggaran ditujukan untuk bantuan produktif usaha mikro (BPUM) kepada 12,71 juta usaha. Adapun program prioritas mencapai Rp 60,70 triliun atau 51,5 persen dari pagu Rp 117,94 triliun. Realisasi insentif usaha mencapai Rp 59,08 triliun atau 94 persen dari pagu Rp 62,83 triliun.
Kucuran bantuan itu merupakan komplementer dari upaya pemerintah dalam menurunkan tingkat kasus positif Covid-19. Diharapkan segala bentuk bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat serta mempercepat pemulihan Indonesia, baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.
Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 secara nasional terus membaik. Per 30 September 2021, angka kesembuhan harian bertambah 2.848 orang. Adanya pertambahan itu meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh. Tepatnya, 4.037.024 orang atau mencapai 95,8 persen.
Terdapat lima provinsi dengan pertambahan pasien sembuh harian tertinggi. Yakni, Provinsi Jawa Barat bertambah 288 orang dan kumulatifnya 685.219 orang, diikuti Jawa Tengah bertambah 282 orang dan kumulatifnya 448.597 orang, Jawa Timur bertambah 257 orang dan kumulatifnya 364.251 orang, Bali bertambah 229 orang dan kumulatifnya 107.627 orang, serta DKI Jakarta bertambah 194 orang dan kumulatifnya 842.510 orang.
Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis berkurang lagi 1.271 kasus dan totalnya turun menjadi 36.141 kasus (0,9 persen). Pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen) bertambah 1.690 kasus dan kumulatifnya atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.215.104 kasus.
Sementara itu, pasien meninggal juga bertambah 113 kasus dan kumulatifnya mencapai 141.939 kasus atau tingkat kematian mencapai 3,4 persen. Di sisi lain, dari hasil uji laboratorium, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) sebanyak 276.135 spesimen dengan jumlah suspect 384.228 kasus.