Antisipasi Kecelakaan, Gelar Latihan PPGD
GRESIK – Tingginya mobilitas kendaraan bermotor di Kota Pudak membuat kecelakaan lalu lintas rawan terjadi. Upaya pencegahan pun terus dilakukan jajaran Satlantas Polres Gresik, baik berpatroli maupun melakukan penindakan. Hal tersebut diharapkan mampu menekan angka kecelakaan, termasuk menekan angka kematian akibat kecelakaan.
Selain upaya tersebut, pihaknya menggelar latihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) bersama RS Petrokimia Gresik kemarin (1/10). Berbagai simulasi evakuasi korban kecelakaan pun dilakukan. Baik korban patah tulang, tidak sadarkan diri, maupun saat korban mengalami luka serius pada bagian tubuh.
Hal tersebut merupakan upaya penanganan terhadap korban yang mengalami kecelakaan. Dalam kondisi tertentu, pihaknya harus segera melakukan evakuasi dari tempat kejadian. ’’Sehingga diperlukan edukasi bagi petugas saat penanganan awal pada korban kecelakaan. Terutama dalam keadaan darurat,’’ ungkap Kabagops Satlantas Polres Gresik Iptu Ali Fauzi.
Alimenjelaskan,peristiwakecelakaanhampir setiap hari terjadi. Khususnya di kawasan black spot. Di antaranya, Gresik Kota, Manyar, Bungah,Menganti,danDriyorejo.Tidakjarang, lokasikecelakaanberadajauhdariakseslayanan kesehatan. ’Sehingga penanganan awal pun menjadipenting.Setidaknyatidakmenambah parah kondisi korban,’ paparnya.
Sebab, mayoritas korban kecelakaan mengalami luka pada bagian kepala maupun patah tulang. Hal tersebut juga disebabkan kelalaian mengemudi maupun tidak menggunakan alat keselamatan lalu lintas. ’’Dengan pelatihan ini, petugas di lapangan memiliki kemampuan penanganan secara cepat dan tepat,’’ tandasnya.
Dalam pelatihan tersebut, Kepala Bagian Pemasaran RS Petrokimia Gresik dr Lukita Hanggraeni menyampaikan, ada beberapa penanganan utama terhadap korban. Di antaranya, petugas harus berupaya membuatkondisikorbanstabil.’Selainuntukmengetahui respons pasien, menentukan tindakan apa yang dilakukan selanjutnya,’ paparnya.
Selain itu, tidak jarang korban tidak sadarkan diri. Karena itu, petugas juga harus memahami sistem organ dan pernapasan dalam melakukan pertolongan pertama.
’’Memastikan korban mendapat pasokan udara yang cukup. Termasuk teknik memberikan bantuan pernapasan maupun tekan dada,’’ tandasnya.