MULAI NYAMAN DENGAN PERUBAHAN
CIKARANG – Aji Santoso harus bereksperimen malam nanti. Dia harus menambal pos yang ditinggalkan empat pemain pilarnya. Salah satu pos yang bakal mendapat perhatian penuh adalah bek kanan. Maklum, sejak Koko Ari cedera, beberapa pemain dicoba menempati posisi tersebut. Namun, hasilnya tak sesuai harapan.
Nah, malam ini Aji akan kembali menurunkan Ady Setiawan sebagai bek kanan. Ady sebetulnya adalah gelandang bertahan. Namun, dalam dua pertandingan terakhir di BRI Liga 1, pemain asal Bima itu justru tidak dipasang di posisi aslinya. Aji menempatkannya di posisi bek kanan.
Hasilnya? Cukup mengejutkan. Dua kali jadi bek kanan, satu assist berhasil dicatatkan Ady. Dia juga membuat Taisei Marukawa bisa leluasa beroperasi. Mantan pemain Martapura FC itu bisa membuat Marukawa bebas bergerak di lini pertahanan lawan.
Ady cukup nyaman dengan posisi barunya. Dia tidak masalah jika ke depan posisinya menjadi bek kanan. ’’Dipasang di mana saja, selama pelatih minta, Ady siap. Sejauh ini tidak ada masalah,’’ jelasnya.
Ady mengaku masih beradaptasi. Dia masih harus banyak belajar bagaimana menjadi bek kanan yang baik. ’’Ya, saya mencoba secepatnya bisa beradaptasi. Semoga sesuai dengan apa yang diinginkan pelatih,’’ ucapnya.
Melawan PSIS malam ini, pemain 27 tahun itu akan mengemban tugas berat. Dia harus bisa menghalau sayap-sayap cepat yang dimiliki skuad Mahesa Jenar, julukan PSIS Semarang. ’’Saya tahu dan sudah pelajari. Yang pasti, saya akan waspadai itu,’’ ucapnya.
Kubu PSIS juga menyadari bahwa Persebaya tengah krisis amunisi. Itu dianggap sebagai sebuah keuntungan. Apalagi, Imran Nahumarury selaku karteker punya kedekatan dengan Aji. Menurut Imran, Aji adalah sosok yang gemar berbagi ilmu. ’’Beliau (Aji Santoso) adalah idola saya,’’ ungkapnya.
Imran juga masih ingat betul ketika dulu masih sama-sama berseragam timnas. Yakni, pada periode 1999 hingga 2000. ’’Kami teman sekamar. Sering berdiskusi,’’ tutur Imran.
Saat jadi pelatih, Imran mengakui bahwa Aji adalah salah satu mentornya. Salah satu pelatih yang jadi patokannya dalam menyusun strategi. ’’Saya banyak belajar dari beliau,’’ ucapnya.
Namun, semua itu harus disisihkannya malam ini. Sebab, PSIS harus menghadapi tim yang dilatih Aji Santoso, Persebaya. Dia harus ’’menyakiti seniornya’’ itu agar timnya bisa mendapatkan tiga poin. ’’Di luar lapangan kami kawan, tapi di lapangan harus jadi lawan,’’ tegasnya.
Meski begitu, Imran mengaku sangat respek kepada Aji. Dia pun merasa pertandingan melawan Persebaya dan Aji adalah salah satu capaian terbaik dalam kariernya. ’’Ini sesuatu yang luar biasa, saya bisa melawan senior saya dan tim sarat sejarah seperti Persebaya,’’ pungkasnya.