Jawa Pos

Dianggap Bintang Times Square

-

Pedangdut Fitri Carlina menggaungk­an musik dangdut dalam pertunjuka­n live di Times Square, New York City, pada 9 September lalu. Yakni, dalam rangkaian acara IndoPop Movement. Selain menghibur para pengunjung Times Square, Fitri meresmikan bisnis kulinernya, Cafe Dangdut New York. Total, Fitri membawakan 4 lagu, yaitu Gemufamire, ABG Tua, lagu tema kafenya, dan Only Option yang dibawakan bersama Eskoh.

Istri Hendrawan Sumendap itu mendapatka­n banyak dukungan dan respons positif. Di antaranya dari Kementeria­n Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta KJRI New York.

Bagaimana rasanya bisa dangdutan di New York?

Pastinya bangga luar biasa ya. Aku nggak pernah mimpi bisa melebarkan sayap karier sampai ke Amerika. Ini capaian bukan buat aku saja, tapi untuk Indonesia.

Musik dangdut masih terdengar asing di sana, bagaimana cara Fitri mengajak penonton untuk terbawa suasana?

Sebelum tampil, aku sudah lebih dulu dikasih tahu timku kalau masyarakat di sana sangat terbuka dan ingin tahu dengan segala hal yang baru. Itulah yang menambah rasa percaya diriku.

Bagaimana respons warga lokal saat mendengar musik dangdut?

Aku malah takjub dan bersyukur banget ternyata dangdut diterima. Mereka sangat antusias dan mengapresi­asi itu secara langsung. Saat aku perform kemarin, 60 persen penontonny­a memang warga asli dan wisatawan. Selebihnya masyarakat Indonesia yang tinggal di sana.

Apa pengalaman paling berkesan buat Fitri saat

Pas aku mau pulang habis perform, tiba-tiba dikejar sama beberapa warga lokal yang pakai jas dan bawa Handie-Talkie. Mungkin semacam petugas keamanan kali ya. Padahal, posisinya aku udah mau masuk mobil. Jujur saat itu aku syok dan takut banget ada apa-apa. Ternyata mereka datangin aku terus bilang suka sama penampilan aku dan musiknya. Mereka bilang kalau hari ini akulah bintangnya di sini.

Sempat

Nggak, aku sih nothing to lose aja. Aku ikhlas, nggak mengharapk­an sesuatu. Mereka goyang, bagus. Kalau nggak ya nggak apa-apa. Kan misinya untuk mengenalka­n dangdut supaya lebih mainstream. Malah suami aku yang deg-degan.

kok jadi Hendra. Kenapa? Karena prakiraan cuaca saat itu diprediksi hujan deras. Tapi, alhamdulil­lah, pas aku show terang benderang. Padahal kan Amerika sangat akurat ya, 90 persen sudah pasti benar.

Ada persiapan khusus untuk di sana?

Yang pasti masalah stamina sih. Penyesuaia­n diri karena di Amerika cuacanya siang kering, malam dingin. Belum lagi ilangin jetlag-nya. Sebelum ke New York, aku mampir dulu ke Chicago dan di sana ada waktu seharian full untuk istirahat. Cuma, mungkin aku kesulitan nyari obat-obatan herbal kayak kencur buat tenggoroka­n. Jadi ya udah aku nyiasatinn­ya puasa ngomong sebelum tampil. Syukurlah semua berjalan lancar.

Selain tampil, kamu buka bisnis kuliner bertema dangdut. Kenapa sih tetap mau mengangkat dangdut?

Karena aku besar dan hidup dari dangdut. Apalagi, dangdut ini adalah bagian dari budaya Indonesia selain dari musik-musik daerah lainnya. Memang sudah semestinya sebagai anak bangsa, kita harus bangga dan sebarkan ke seluruh dunia.

Lalu, bagaimana dengan perkembang­annya bisnis kafe dangdut Fitri saat ini?

Untuk saat ini masih dalam bentuk kafe truk gitu, jadi keliling di bazar-bazar. Kalau kedainya sih masih dalam tahap pengurusan ya karena persiapann­ya panjang untuk perizinan, sewa lokasi, dan lain-lain. Kami menyajikan kopi-kopi tradisiona­l seperti kopi aceh gayo, kopi bali, kopi dari Jawa Barat, dan kopi papua.

 ?? FOTO FITRI CARLINA FOR JAWA POS ?? MENGGOYANG TIMES SQUARE: Fitri Carlina berpose di Times Square setelah berdendang dan mengajak pengunjung Times Square bergoyang dangdut. Sejumlah kebudayaan Indonesia juga ditampilka­n dalam rangkaian acara IndoPop Movement.
FOTO FITRI CARLINA FOR JAWA POS MENGGOYANG TIMES SQUARE: Fitri Carlina berpose di Times Square setelah berdendang dan mengajak pengunjung Times Square bergoyang dangdut. Sejumlah kebudayaan Indonesia juga ditampilka­n dalam rangkaian acara IndoPop Movement.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia