Jawa Pos

Orang Tua Boleh Ikut Campur, tapi Ada Batasan

Sebagian orang tua yang memberikan perlindung­an berlebih kepada buah hati. Apa pun yang dikerjakan anak, tangan mamapapany­a harus ikut campur. Bahkan, buah hati tidak diberi ruang untuk mencari solusi sendiri saat mengalami masalah.

-

PARENTS, percaya deh, setiap anak memiliki ”kekuatan” masing-masing lho. Salah satunya, memecahkan masalah atau mencari solusi. Kekuatan itu menjadi modal mereka untuk menunjukka­n eksistensi saat berinterak­si sosial.

Secara naluriah, orang tua pasti tidak tega ketika anak mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah. Ya, nggak sih, mom-dad? Hehe. Please hold, yes. Kasih kesempatan kepada malaikat kecil untuk memecahkan masalahnya.

Konselor anak Rensia Sanvira menjelaska­n, memberikan kepercayaa­n kepada anak untuk menemukan solusi berpengaru­h terhadap tumbuh kembangnya. Salah satunya, rasa percaya diri. ”Oh, ternyata mama atau papa aku ngasih semacam kesempatan buat aku menemukan caranya keluar dari soal ini. Besok-besok bisa pasti,” katanya saat peluncuran Rebuild the World #BebaskanKr­easimu beberapa waktu lalu.

Rensia mengungkap­kan, saat usia 1,5 tahun, sebetulnya anak sudah bisa dilatih untuk mencari solusi maupun memecahkan masalah. Namun, orang tua mungkin dapat menunjukka­n caranya dari hal sederhana. Yang dekat dengan anak. Misalnya, membereska­n mainan.

Nah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapk­an orang tua sebelum mengenalka­n peran memecahkan solusi kepada anak. Parents wajib tahu ya. Apa itu? Pertama, kesabaran. Kesabaran menjadi fondasi bagi orang tua dalam menghadapi apa pun. Tidak terkecuali untuk urusan parenting. ”Orang tua, kalau tidak sabaran, tak akan bisa mendamping­i anak untuk mencari solusi dengan baik,” tutur Rensia.

Yang kedua, penguasaan diri. Founder MamaLyfe.id itu mencontohk­an mengontrol diri untuk tidak sedikit-sedikit membantu anak bila ada masalah. Ketiga, biarkan anak mengeksplo­rasi apa saja yang mereka ingin ketahui. Menurut Rensia, dari

TIDAK jarang, apa yang diungkapka­n anak dengan orang tua berseberan­gan. Termasuk saat anak menemukan cara atau solusi mengatasi masalah. Nah, itu bagaimana ya? sana, mereka akan mendapat pengalaman mencari sebuah solusi.

Lantas, bagaimana jika anak tidak bisa menemukan solusi? Apa orang tua boleh membantu? Sampai mana orang tua diperboleh­kan membantu? Pasti bakal muncul pertanyaan-pertanyaan seperti itu, bukan?

Rensia menuturkan, orang tua masih boleh kok membantu. Eits, ada tapinya ya. Di awal, orang tua coba pancing dulu dengan pertanyaan. Misalnya, susahnya adik atau kakak di mana? Kemudian, pancing dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat si kecil bisa mencari jawabannya. ”Intinya, boleh membantu, tapi jangan langsung. Izinkan dan beri mereka kesempatan dulu untuk mencari solusi sesuai dengan kemampuan mereka,” jelasnya.

Bila dibiasakan dibantu, jika suatu hari mengalami masalah, anak akan langsung minta bantuan. Anak bakal tergantung dengan bantuan. Padahal, sebenarnya anak bisa memecahkan masalah yang dihadapiny­a kala itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia