Jawa Pos

Gejala Klinis dan Psikis Bisa Muncul

”bekal” yang dibawa oleh penyintas Covid-19 meski telah dinyatakan sembuh. Namanya

-

MENYANDANG gelar sebagai penyintas setelah berhasil bebas dari jeratan virus SARS-CoV-2 menjadi momen yang tak bisa dilupakan. Sayangnya, ada babak baru yang menanti. Tidak semua mantan pasien Covid-19 merasakan babak baru dengan sebutan post-Covid-19

itu. Terutama, pasien yang sebelumnya terinfeksi gejala ringan.

Dokter Wirawan Hambali SpPD mengatakan, klasifikas­i gejala ketika pasien terinfeksi menjadi faktornya. Semakin tinggi peradangan, potensi merasakan long covid semakin besar pula.

Menurut dokter yang pernah menempuh program extended course di Departemen Kardiologi Kuopio University Hospital, Finlandia, itu, pencegahan long Covid dapat dilakukan sejak seseorang terinfeksi virus korona. Yang perlu diketahui, ketika virus menginfeks­i, efeknya bisa terjadi di berbagai organ. Bukan hanya di paru-paru.

”Karena virus ini punya dampak sistemik di mana seluruh tubuh bisa diserang. Dampaknya bisa ke mana saja? Bisa ke hati, ginjal, otak, usus, sampai ke pembuluh darah,” Jelas Wirawan.

Kapan seseorang dinyatakan mengalami long Covid? Wirawan menyampaik­an, berdasar Perhimpuna­n Dokter Paru Indonesia (PDPI), seseorang disebut mengalami gejala pascaCovid akut jika gejalanya menetap selama 4–12 pekan sejak awitan Covid. Kemudian, pasca-Covid kronik apabila gejala masih bertahan selama 12 pekan atau lebih sejak awitan Covid.

Ada beberapa gejala klinis yang muncul ketika seseorang mengalami long Covid. Antara lain, kelelahan, sakit kepala, gangguan atensi, rambut rontok, sesak napas dan batuk, nyeri otot dan sendi serta tulang, gangguan pencernaan, belum kembalinya indra penciuman dan indra perasa, hingga gatal dan ruam pada kulit.

Tidak hanya gejala klinis, tak jarang gejala psikis juga ikut muncul. Misalnya, demensia, depresi, kecemasan, gangguan atensi, dan obsesif kompulsif. Wirawan menuturkan, suasana hati berubah-ubah secara cepat juga bisa terjadi. ”Hal itu berpengaru­h atau berdampak terhadap kehidupan seseorang terkadang tanpa disadari,” imbuhnya.

Ada beberapa orang yang rentan terhadap long Covid. Yang terbagi menjadi enam indikator. Pertama, jenis kelamin. Perempuan menjadi kelompok yang berisiko menderita long Covid dibandingk­an lakilaki. Kedua, usia. Seseorang dengan usia 50 tahun lebih riskan menderita long Covid.

Yang ketiga, kondisi saat infeksi akut. Wirawan menjelaska­n, risiko meningkat jika adanya lebih dari lima gejala selama infeksi akut dan membutuhka­n perawatan di rumah sakit. Indikator keempat terkait komorbid. ”Memiliki lebih dari dua komorbit risiko long Covid lebih besar,” ujarnya.

Sementara itu, yang kelima terkait etnis. Kulit putih lebih berisiko menderita long Covid. Dan, indikator terakhir mengenai indek masa tubuh (BMI). Seseorang dengan kurang 30 kg/meter persegi memiliki tingkat recovery pasca-Covid lebih baik.

Wirawan menyampaik­an, gejala post-Covid syndrome dapat diamati hingga 9 bulan setelah dinyatakan sembuh. Sebab, Covid-19 merupakan penyakit baru, mungkin dapat dilakukan pengecekan bahkan hingga 1 tahun dinyatakan sembuh.

Apabila post-Covid syndrome tidak ditangani dengan baik, kerusakan yang ada bisa menjadi permanen dan akan lebih sulit ditangani.

2 3

Harus diperiksa kembali ke dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis paru dan pernapasan. Apakah ada penyakit paru yang lain. Atau, penyebab batuk yang lain. Misalnya, batuk akibat asam

lambung/GERD.

 ?? GRAFIS: ADIT/JAWA POS *Sumber: Dokter Wirawan Hambali SpPD, dokter RS Pondok Indah Group (RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat) FOTO ILUSTRASI DIPERAGAKA­N MODEL-ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? AKTIF: Menjaga tubuh selalu bugar dengan berolahrag­a teratur menjadi salah satu cara untuk meringanka­n gejala long Covid.
GRAFIS: ADIT/JAWA POS *Sumber: Dokter Wirawan Hambali SpPD, dokter RS Pondok Indah Group (RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat) FOTO ILUSTRASI DIPERAGAKA­N MODEL-ALFIAN RIZAL/JAWA POS AKTIF: Menjaga tubuh selalu bugar dengan berolahrag­a teratur menjadi salah satu cara untuk meringanka­n gejala long Covid.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia