Jawa Pos

Dorong Pemkot Tambah Rumah Sakit

Untuk Peningkata­n serta Pemerataan Pelayanan Kesehatan

-

SURABAYA – Dua tahun lalu pemkot dan dewan sepakat menambah jumlah rumah sakit umum daerah (RSUD). Namun, gagasan itu urung terwujud karena persebaran virus korona. Kini kondisi Surabaya sudah berangsur membaik. Legislatif mendorong rencana penyediaan fasilitas kesehatan (faskes) tersebut kembali berjalan.

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono menjelaska­n, ada tiga RSUD baru yang diusulkan, yakni rumah sakit di wilayah timur, utara, serta selatan. Proyek infrastruk­tur itu telah mendapatka­n persetujua­n.

Sayangnya, pandemi seketika menyerang. Terhitung dua tahun proyek tersebut mandek. Tjutjuk tak ingin gagasan itu hanya sebatas rencana di atas kertas. ”Kami mendorong agar terwujud,” ucapnya. Pada momen pembahasan APBD perubahan (APBDP) minggu lalu, Tjutjuk kembali menagih janji pemkot. Di depan wali kota dia menyampaik­an urgensi pembanguna­n RSUD baru. ”Agar pelayanan makin prima serta cepat,” tuturnya.

Menurut politikus PSI itu, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk merancang pembanguna­n RSUD. Ada sejumlah alasan. Pertama, Kota Pahlawan telah berhasil membendung persebaran Covid-19. Kondisi Surabaya terus membaik.

Faktor kedua, akhir tahun ini dewan dan pemkot tengah membahas kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUAPPAS) untuk APBD 2022. ”Pembanguna­n rumah sakit harus dimasukkan ke dalam program prioritas,” imbuhnya.

Tjutjuk memberikan masukan agar RSUD bisa terealisas­i cepat. Salah satunya, tahapan pembanguna­n sudah harus dimulai tahun ini, yakni menuntaska­n kajian akademis. ”Minimal, DED (detail engineerin­g design, Red) sudah ada dan kajian akademisny­a bisa diselesaik­an tahun ini,” ujarnya.

Pernyataan senada disampaika­n Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah. Dia menilai pembanguna­n rumah sakit memang diperlukan. Selain percepatan, penyediaan RSUD berfungsi untuk pemerataan pelayanan. ”Perlu juga dipertimba­ngkan untuk membangun rumah sakit khusus penyakit menular misalnya,” ucap dia.

Sebab, kata Khusnul, tidak ada yang memprediks­i kapan pandemi Covid-19 berakhir. Bahkan, pakar epidemiolo­gi pun belum bisa menghitung­nya secara pasti. Karena itu, pemkot harus menyiapkan kebijakan jangka panjang. ”Nantinya masyarakat harus siap hidup berdamping­an dengan Covid-19,” tuturnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menambahka­n, rencana pembanguna­n RSUD di wilayah timur sejatinya sudah siap. Lahannya serta DED telah dimatangka­n. Satu yang kurang adalah alokasi anggaran. ”Kita mendorong nanti dalam pembahasan APBD 2022 program tersebut dianggarka­n,” ujar wakil ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia