Duterte Pensiun, Minta Anak Jadi Suksesor
Sara Belum Beri Keputusan
MANILA – ’’Itu pasangan SaraGo.’’ Pernyataan itu diberikan Presiden Filipina Rodrigo Duterte beberapa jam setelah dirinya menyatakan mundur dari dunia politik. Dia mengonfirmasi bahwa putrinya, Sara Duterte-Carpio, akan maju sebagai kandidat presiden dan Senator Christopher Lawrence ’’Bong’’ Go sebagai wakilnya. Mereka bakal maju dalam pemilu nasional tahun depan.
Duterte memang membuat kehebohan pada Sabtu (2/10) dengan menyatakan mundur dari dunia politik. Padahal, sebelumnya, dia berencana maju lagi sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Go sebagai calon presiden. Politikus yang akrab disapa Digong itu merasa harus tetap menjabat agar bisa berkelit dari penyelidikan pembunuhan oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Hal itu terkait sejarah pemberantasan antinarkoba yang digulirkannya.
Namun, Go menolak menjadi orang nomor satu di Filipina. Begitu Duterte menyatakan mundur dari dunia politik, Go mau maju, tapi hanya sebagai wakil. Dia sudah menyerahkan surat pendaftaran dirinya yang diusung Partai PDP-Laban. Namun, meski Duterte menyatakan Sara akan maju bersama Go, hingga kemarin belum ada kepastian.
Sara justru mengisi formulir untuk maju lagi sebagai wali kota Davao. Duterte mau tak mau harus membujuk putrinya. Di Filipina, politik dinasti adalah hal yang biasa. Duterte menjabat wali kota Davao selama 22 tahun sebelum posisi itu jatuh ke tangan Sara, saat dia menjadi orang nomor satu di Filipina. Putranya, Sebastian ’’Baste’’ Duterte, adalah wakil wali kota Davao.
’’Sebenarnya, kami (dia dan Sara, Red) belum berbicara tentang politik,’’ ujarnya, seperti dikutip The Manila Times. Dia juga belum bisa memastikan apakah partai Sara, Hugpong ng Pagbabago, akan bergabung dengan PDP-Laban.
Di sisi lain, Baste pesimistis Sara akan berubah pikiran semudah itu. Dibutuhkan keajaiban untuk mengubah pendirian kakaknya. Sebab, ketika Sara sudah bersikap, hal itu akan dipegang terus. Sara kerap menyatakan tidak akan maju sebagai calon presiden Filipina, meski hasil polling menunjukkan bahwa dirinya adalah calon terkuat.
Di Facebook-nya, Sara justru mengunggah foto dirinya yang mengisi formulir pendaftaran pencalonan sebagai wali kota Davao untuk periode ketiga. Dia berterima kasih atas dukungan penduduk. Sara menegaskan, dirinya punya tujuan yang sama dengan jutaan warga Filipina lainnya. Yakni, hidup damai dan makmur.
Menurut Peter Tiu Lavina, juru bicara kampanye Duterte 2016 lalu, peluang Sara untuk maju sebagai capres masih terbuka. Batas akhir pengisian formulir pencalonan adalah 8 Oktober nanti. Namun, batas untuk penggantian calon masih 15 November. ’’Dia (Sara, Red) masih bisa menarik pencalonan dirinya (sebagai wali kota) dan maju sebagai kandidat presiden,’’ tegas Lavina, seperti dikutip Inquirer.
Sementara itu, Emmanuel ’’Manny’’ D. Pacquiao tidak jadi maju sebagai capres dari PDP-Laban. Sejak lama, partai tersebut terbagi menjadi dua faksi. Yakni, kubu Duterte dan Pacquiao. Kini, petinju legendaris Filipina itu diusung Gerakan Progresif untuk Devolusi Inisiatif (PROMDI). PDP-Laban menegaskan bahwa seharusnya pencalonan Pacquiao dianulir. Sebab, dia masih menjadi anggota partai mereka, tapi maju dari partai lain. Itu menunjukkan bahwa dia tidak setia.