7 Daerah Melimpah, 10 Daerah Menipis
Kondisi Stok Vaksin Covid-19 di Jatim
SURABAYA – Belum meratanya kemampuan percepatan vaksinasi antardaerah di Jatim masih jadi salah satu problem di balik target menuju 70 persen sasaran. Buktinya, hingga kini, stok vaksin di sebagian daerah masih sangat tinggi.
Situasi itu berpengaruh pada kelanjutan pemberian dosis vaksin dari pusat untuk daerah. Karena itu, Pemprov Jatim meminta kabupaten/kota yang masih mempunyai banyak stok dosis vaksin untuk segera menghabiskannya.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Sabtu (2/10) menunjukkan, di Jatim ada tujuh daerah yang masih mempunyai stok vaksin melimpah. Dengan periode stok hingga lebih dari 14 hari. Daerah tersebut, antara lain, Nganjuk, Bangkalan, Mojokerto, Kota Mojokerto, Sampang, Malang, dan Trenggalek.
Sementara itu, 10 kabupaten/ kota lainnya saat ini hanya memiliki stok vaksin tak sampai sepekan. Sementara itu, stok di 14 kabupaten/kota lainnya berkisar 1–2 pekan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril menyatakan, stok vaksin di setiap daerah tersebut harus segera didistribusikan. Sesuai dengan arahan dari Kemenkes. ’’Percepatan ini juga penting dan berpengaruh pada penambahan dropping vaksin dari pusat,’’ katanya.
Jibril menjelaskan, Kemenkes memberikan jatah dosis vaksin sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Skema dropping diserahkan ke Pemprov Jatim. Salah satu tolok ukur penentuan jatah vaksin tiap daerah adalah kemampuan percepatan vaksinasi. Artinya, jika dalam satu provinsi proses vaksinasinya berjalan cepat, stok tambahan segera turun dari pusat.
Karena itu, untuk mengatasi problem tersebut, pemprov memutuskan untuk membuat kebijakan relokasi bagi daerahdaerah yang masih mempunyai stok vaksin melimpah. Vaksin tersebut diberikan ke daerah lain yang saat ini stoknya menipis (stok vaksinnya kurang dari sepekan). ’’Terutama untuk distribusi vaksin dosis kedua,’’ jelasnya.
Selain itu, sejumlah upaya percepatan vaksinasi di daerah terus dilangsungkan. Mulai program vaksinasi sekolah, vaksinasi desa, hingga vaksinasi yang menyasar komunitaskomunitas. Semua program itu bertujuan mempercepat herd immunity di masyarakat Jatim.
Sejauh ini, percepatan vaksinasi di Jatim sudah menembus angka 200–250 ribu dosis dalam sehari. Bahkan, pada 29 September lalu, dalam sehari, vaksinator bisa sampai menyuntik 279 ribu orang.
Hingga kemarin, stok vaksin di Jatim mencapai 1,8 juta dosis. Stok tersebut kini sudah didistribusikan ke setiap daerah. Kini, tinggal PR besarnya adalah percepatan vaksinasi di tiap wilayah.