699 Desa Masih Krisis Air Bersih
SURABAYA – Meski musim hujan mulai berlangsung, wabah kekeringan yang disertai krisis air masih melanda sebagian besar kabupaten/kota di Jatim.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, jumlah daerah yang tengah mengalami krisis air masih lumayan banyak. Terjadi di 699 desa/kelurahan yang tersebar di 23 kabupaten/kota.
BPBD Jatim dan kabupaten/kota tengah menginventarisasi daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih. Namun, dari semua daerah itu, ada tujuh kabupaten yang mendapat pantauan.
Yakni, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Ngawi, Pacitan, Mojokerto, dan Pasuruan.
Dari tujuh kabupaten itu, Pacitan cukup tinggi. Ada 115 desa yang krisis air bersih. Berikutnya Sampang (sebanyak 78 desa yang rawan). Disusul Bangkalan yang terdapat 69 desa mengalami krisis air bersih.
Saat ini dua penanganan tengah dilakukan. Yakni, penanganan langsung dan jangka panjang. Penanganan langsung berupa pendistribusian air ke wilayah terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Budi Santosa mencontohkan di Ngawi. Saat ini ada 44 desa di 10 kecamatan. ”Kami sudah mengirimkan 12 ribu liter air bersih,’’ katanya.
Sementara itu, untuk penanganan jangka panjang, ada sejumlah program yang bergulir. Salah satunya lewat reboisasi. Penyebabnya, banyak daerah terdampak yang kehilangan sumber air akibat kawasan hijaunya sudah tak ada. ”Nah, kami lakukan reboisasi untuk menghidupkan sumber air itu lagi,’’ ucapnya.
Selain itu, program lain yang berlangsung adalah penyiapan tandon air bersih dan normalisasi irigasi. ”Pola penanganan melibatkan pemerintah daerah, TNIPolri, serta aparat di seluruh level,” katanya.