Tetap Harus Rakus
JAYAPURA – Tim sepak bola Jawa Timur sudah memastikan lolos ke babak enam besar. Meski demikian, laga terakhir di grup B kontra Sumatera Utara di Stadion Mahacandra, Jayapura, sore nanti (4/10) tetap dilakoni penuh keseriusan. Pelatih Jatim Rudy William Keltjes memastikan timnya bakal tampil habis-habisan. Sebab, Rudy ingin timnya meraih hattrick kemenangan. ’’Saya ini pelatih yang sangat rakus kemenangan,’’ kata Rudy kepada Jawa Pos. ’’Saya tak ingin Jatim lolos dengan status runner-up,’’ tambahnya. Saat ini Jatim memimpin grup B dengan torehan enam poin. Lawan Jatim hari ini, Sumut, satu setrip di bawahnya dengan empat poin. Jika kalah, posisi Jatim sebagai pemimpin klasemen akan dikudeta. Demi poin absolut, Rudy memastikan tidak akan melakukan rotasi. ’’Kami akan menurunkan pemain terbaik. Kami tidak ingin mengendurkan penampilan,’’ jelas pelatih asal Situbondo tersebut. Beruntung, Jatim sudah bisa diperkuat sang kapten Dimas Sukarno. Pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu sebelumnya absen akibat akumulasi kartu. Kembalinya Dimas jelas mempertebal mental pemain. Wakil kapten Jatim M. Ibnu Hajar tidak menampik hal itu. Dia mengaku rekan-rekannya sudah siap tampil maksimal. Meskipun, sudah dipastikan lolos ke babak enam besar. ’’Siapa pun lawannya, kami akan all-out,’’ kata Ibnu.
Rudy senada dengan sang pemain. Dia tidak mau melihat siapa lawan yang dihadapi di babak berikutnya.
Pelatih 69 tahun itu ingin Jatim bisa mempersembahkan kemenangan. ’’Karena target utama kami adalah melangkah ke babak final. Kami akan berupaya untuk mencapai target itu,’’ jelas eks pemain Persebaya Surabaya itu.
Di sisi lain, pelatih Sumut Colly Misrun malah ingin menjegal ambisi Jatim menjadi juara grup. ’’Harus optimistis bisa finis di puncak klasemen. Ketika lawan Jawa Timur, kami harus lebih maksimal lagi,’’ kata Colly.
Selain menaruh konsentrasi soal teknis, Colly menaruh atensi soal nonteknis. Yang dimaksud eks pemain PSMS Medan itu adalah soal militansi kehadiran suporter Jatim. Sebagaimana diketahui, warga Jatim yang tinggal di Papua selalu hadir ke lapangan guna mendukung tim kampung halamannya itu.
’’Untuk suporter, kami sama sekali tidak tegang. Kami sudah biasa, di Medan juga sama. Suporter itu di mana saja sama, yang penting kan tidak berbuat anarkistis,’’ ujar Colly.