Jawa Pos

Anggaran Belanja Seragam Siswa Ditambah Rp 21 Miliar

Berharap Tidak Ada Lagi Siswa yang Terlilit Masalah Seragam

-

SURABAYA – Persoalan tarikan uang seragam sekolah akhirnya mendapatka­n jalan terang. Dewan dan pemkot bersepakat mencukupi kekurangan anggaran pemenuhan kebutuhan pakaian siswa itu. Harapannya, dengan tambahan dana tersebut, tidak ada lagi pelajar yang terlilit biaya pendidikan.

Penambahan anggaran belanja seragam sekolah disampaika­n pemkot pekan lalu. Tepatnya pada momen pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) 2021. Pemkot mengusulka­n dana sebesar Rp 21 miliar. Legislatif memberikan persetujua­n.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menjelaska­n, pemkot dan dewan sudah satu suara. Menambah anggaran belanja seragam siswa. Lewat langkah itu, Reni yakin tidak ada lagi sekolah yang menarik biaya seragam. ’’Seluruhnya sudah kami cukupi,’’ jelasnya.

Semula, alokasi anggaran pembelian seragam sekolah besarnya Rp 25 miliar. Dana itu disediakan bagi pelajar yang tidak mampu. Masuk kategori masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR).

Dengan tambahan dana itu, anggaran belanja seragam meningkat dua kali lipat. Totalnya mencapai Rp 46 miliar. Reni menuturkan, program tersebut tidak hanya diperuntuk­kan bagi siswa sekolah negeri. ’’Sasarannya juga pelajar sekolah swasta,’’ ucapnya.

Politikus PKS itu menambahka­n, pemkot harus menyampaik­an detail teknis penyediaan seragam itu. Sebab, saat pembahasan APBDP 2021, skemanya belum gamblang. Misalnya, wujud pakaian yang diberikan. Apakah sudah jadi atau masih berbentuk kain. ’’Harapan saya sudah jadi. Karena menjahit membutuhka­n biaya,’’ terangnya.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwiyon­o menjelaska­n, pembahasan APBDP 2021 memang sudah rampung. Namun, ada sejumlah detail program yang membutuhka­n penjelasan. Salah satunya, pemenuhan seragam bagi siswa. ’’Minggu ini kami meminta eksekutif menyampaik­an paparan,’’ ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Supomo membenarka­n adanya penambahan anggaran tersebut. Setelah dievaluasi gubernur dan disahkan, dana itu akan didistribu­sikan ke setiap sekolah. ’’Jadi, dibagi. Teknisnya pihak sekolah yang akan membelanja­kan seragam sekolah itu,’’ terangnya.

Tahapan selanjutny­a terus berjalan. Dispendik meminta seluruh sekolah mendata ukuran seragam bagi siswa MBR. Pihaknya juga sudah berkoordin­asi dengan jajaran samping untuk memberikan pendamping­an dalam pengadaan seragam sekolah. Baik dari kepolisian maupun kejaksaan.

Seluruhnya sudah kami cukupi.”

RENI ASTUTI

 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia