PTM Distop Sementara untuk Persiapan ANBK
SURABAYA – Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Pahlawan dihentikan sementara. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk persiapan menghadapi asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Tujuannya, program pengganti ujian nasional (UN) tersebut berjalan lancar.
Namun, langkah pemkot itu menuai banyak pertanyaan. Sejumlah kalangan menduga, penghentian sementara PTM terbatas disebabkan adanya temuan satu siswa yang terpapar virus korona. Pemkot dan Komisi D DPRD Surabaya turun tangan memberikan penjelasan.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menuturkan, saat ini ada informasi yang tidak tepat. Salah satunya terkait penghentian PTM terbatas. ”Perlu diluruskan agar gamblang,” ucapnya.
Politikus PDIP itu menjelaskan, penghentian sementara pembelajaran di kelas bukan disebabkan kasus Covid-19. Dari telaah, satu siswa tersebut terpapar virus korona selepas bepergian ke luar kota. Dipastikan tidak berkaitan dengan PTM terbatas.
Agar lebih yakin, Khusnul sempat berdiskusi dengan dispendik. Dia meminta penjelasan detail. OPD penyelenggara pendidikan itu menjelaskan, siswa yang terinfeksi belum sempat mengikuti PTM terbatas. ”Sehingga dipastikan di Surabaya tidak ada klaster sekolah,” jelasnya.
Sayangnya, informasi itu belum tersampaikan secara luas. Tidak sedikit wali murid yang resah dengan kabar tersebut. Mereka beranggapan, virus korona sudah menyebar di sekolah. Alhasil, orang tua enggan anaknya mengikuti PTM terbatas.
Menurut Khusnul, penghentian PTM terbatas itu bertujuan menyambut pelaksanaan ANBK. Sebab, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan pihak sekolah. Salah satunya, sterilisasi sarana dan prasarana. ’’Kalau PTM digelar, persiapan AN tidak bisa dilakukan,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kabid Sekmen Dispendik Triaji Nugroho memastikan, PTM terbatas berjalan lancar. Tidak ada kendala. Saat ini dispendik menyiapkan ANBK. ”Kami juga meminta Satgas Covid-19 Kota Surabaya untuk melakukan asesmen ke sekolah-sekolah,” paparnya.
Menurut Aji, sapaan akrab Triaji Nugroho, penghentian PTM bersifat sementara. Setelah ANBK rampung, PTM terbatas kembali dilaksanakan. Tentunya dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. ”Prokes diperkuat. Satgas mandiri juga turun. Harapan kami, PTM terbatas berjalan lancar,” tegasnya.