Benahi Pasar untuk Pemulihan Ekonomi
Revitalisasi Pasar Rakyat lewat Suntikan Modal Rp 9 Miliar ke PDPS
SURABAYA – Laju ekonomi pada masa pandemi memang berjalan lambat. Hal itu disebabkan sejumlah pembatasan yang diberlakukan pemerintah. Saat ini persebaran virus korona di Surabaya telah mereda. Melihat itu, dewan mendorong pemkot segera membangkitkan kembali ekonomi yang mati suri.
Sejumlah gagasan untuk memacu perekonomian telah disampaikan DPRD Surabaya. Salah satunya revitalisasi pasar rakyat. Legislatif memiliki keyakinan bahwa lewat program itu, ekonomi di metropolis bisa kembali normal.
Ide itu disampaikan Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno. Menurut dia, pemulihan ekonomi harus menjadi program utama pemkot. Nah, salah satu langkah yang dilakukan adalah pembenahan pasar. ”Ibarat puzzle, revitalisasi pasar salah satunya,” ucapnya.
Politikus PDIP itu membeberkan sejumlah alasan perlunya pembenahan pasar. Pertama, pasar merupakan tempat perputaran uang di tingkat bawah. Terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Ketika aktivitas di pasar kembali ramai, kegiatan yang lain juga ikut hidup.
Poin kedua, revitalisasi pasar bisa meningkatkan kunjungan. Menurut Anas, saat ini pasar tradisional kalah bersaing oleh pasar modern. Belum lagi gempuran minimarket. ”Karena belanja di toko modern jauh lebih nyaman,” tuturnya.
Gayung pun bersambut. Pemkot merencanakan program revitalisasi tiga pasar induk. Program tersebut sudah masuk dalam kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUAPPAS). Saat ini dokumen itu tengah dibahas.
Tiga pasar induk tersebut adalah Pasar Keputran Utara, Pasar Pabean, serta Pasar Kembang. Pemkot menyiapkan alokasi anggaran. Totalnya mencapai Rp 9 miliar. Proyek infrastruktur itu berjalan tahun depan.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan, keputusan pembenahan tiga pasar induk itu sudah melewati berbagai pertimbangan. Salah satunya kondisi pasar. Misalnya, Pasar Keputran Utara. Kondisi bangunan yang berlokasi di bantaran Kali Surabaya itu kurang mendukung. Pedagang kerap meluber ke jalan. Semakin sedikit pedagang yang mau berjualan di dalam pasar.
Kondisi serupa terlihat di Pasar Pabean. Kondisi pasar yang dikenal sebagai sentra ikan itu kumuh. Stan para pedagang ikan perlu dirapikan. Lain halnya dengan Pasar Kembang. Perbaikan tempat tersebut wajib dilakukan. Sebab, pasar itu baru saja dilalap si jago merah.
Hebi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam merevitalisasi pasar. Salah satunya adalah perencanaan yang matang. Kedua, kemampuan anggaran untuk pembenahan. Pemkot menyiapkan dana Rp 9 miliar. ”Itu merupakan sisa dana penyertaan modal yang peruntukannya nanti untuk rantas revitalisasi pasar,” jelasnya.