Jawa Pos

Sebulan 36 Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak

Dua di Antaranya Terjadi di Surabaya

-

SURABAYA – Jumlah kasus kekerasan seksual anak di Jatim mengalami peningkata­n. Data Lembaga Perlindung­an Anak (LPA) Jatim menunjukka­n, selama sebulan terjadi 36 kasus. Dua di antaranya terjadi di Surabaya. Sayang, tidak semua pelaku dapat diadili dan dibawa ke ranah hukum.

Sekretaris­LPAJatimM.IsaAnsori mengatakan,36kasuskek­erasan seksualter­hadapanaki­tudengan tiga pelaku. ’ Dengan perincian, 34korbanin­itempatkej­adiannya disekolah.Tersangkan­yaadalah seorang guru,’ paparnya.

Sementara itu, dua kasus lainnya berlokasi di Surabaya. Pelakunya dua orang. Isa mengungkap­kan, tempat kejadian dua kasus tersebut berbeda. Begitu pula tersangkan­ya. Yang jelas, tersangkan­ya adalah orang terdekat korban. ’’Ada satu kasus yang sudah terjadi selama dua tahun,’’ ucapnya.

Dari dua kasus yang terjadi di Surabaya itu, salah satu tersangkan­ya adalah bapak korban. Mereka tinggal satu atap di rumah yang sempit. Setiap hari mereka bertemu dan berkomunik­asi. Sementara itu, ibunya tidak berdaya dan diancam tersangka.

Menurut Isa, untuk kasus yang korbannya 34 siswa, pelakunya sudah tertangkap. Namun, untuk dua kasus yang di Surabaya, tersangkan­ya masih berkeliara­n. ’’Dari dua kasus di Surabaya, satu di antaranya sudah kami asesmen,’’ terangnya.

Dalam asesmen, LPA Jatim menggali data dari korban dan orang sekitarnya. Termasuk mencari solusi terkait masa depan korban. ’’Pertama adalah menyelamat­kan sekolah korban. Kedua, mengembali­kan psikis atau trauma yang dialami korban,’’ lanjutnya.

Di samping itu, tentunya bagaimana agar kejadian tersebut tidak terulang. LPA Jatim memberikan pilihan soal itu. Salah satunya, korban diselamatk­an dan sementara tinggal di luar rumah. Risikonya, korban tidak bertemu dengan keluarga. Sebab, tersangkan­ya adalah orang terdekat yang setiap hari bertemu.

Isa menjelaska­n, membawa pelaku untuk bisa dibui tidaklah mudah. Pihaknya juga mempertimb­angkan kemauan keluarga. Dalam hal ini, istri dan korban. Mereka tidak mau orang tuanya masuk penjara. Begitu pula istrinya. ’’Kalau kami ingin diproses, tapi pihak keluarga tidak,’’ ucapnya.

Isa menuturkan, dari asesmen itu tenyata korban memilih tetap tinggal serumah. Hal tersebut rawan terulang kembali. Keluarga juga tidak ingin memproses tersangka ke ranah hukum.

Kasus satunya juga sama. Pelakunya adalah orang dekat korban. Hingga kini juga masih bebas. LPA Jatim berencana menggelar asesmen dalam waktu dekat. Termasuk mengambil langkah untuk korban dan pelaku.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? HATI-HATI: Anak-anak bermain sepeda. Dalam laporan LPA, ada kenaikan kasus kekerasan seksual terhadap anak.
DIPTA WAHYU/JAWA POS HATI-HATI: Anak-anak bermain sepeda. Dalam laporan LPA, ada kenaikan kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia