Warga Enggan Vaksin, Petugas Datangi Rumah
Sasar Lansia yang Masih Ngotot
SURABAYA – Dosis vaksin sedang melimpah di Surabaya. Bahkan, program vaksinasi dibuka untuk warga umum tanpa melihat KTP-nya. Meskipun makin mudah, puskesmas di Surabaya masih menghadapi masalah soal beberapa warga yang enggan divaksin.
Capaian vaksinasi tampaknya bakal terganjal kondisi orang-orang yang masih menolak divaksin. Hal itu bisa ditemui hampir di semua wilayah. Ada lansia atau orang dengan umur layak vaksin masih tidak mau diimunisasi.
Apalagi, berdasar catatan terakhir di rumah sakit, ada kecenderungan orang yang belum divaksin lebih rentan bergejala berat saat terpapar. Hal itu makin berbahaya, apalagi untuk lansia. Karena itu, upaya vaksinasi yang merata terus dilakukan.
Di Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo, misalnya. Kelurahan dan puskesmas masih mendapati warga yang menolak divaksin. Alasannya, rata-rata takut apabila muncul kejadian ikutan pascavaksinasi. Belum lagi informasi keliru yang terkadang diterima mentah oleh warga. ’’Memang di lapangan kami menemui hal-hal seperti itu. Ada yang memiliki komorbid, kemudian menolak sampai sekarang tidak mau divaksin. Padahal, komorbid itu bisa dilihat lebih dulu kondisinya seperti apa,’’ terang Kepala Puskesmas
Kalijudan drg Toetik Winarjati.
Pihaknya berupaya agar orangorang yang belum divaksin tersebut segera melakukannya. Toetik mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan kelurahan untuk memberikan pemahaman kepada mereka. Dengan harapan, vaksinasi bisa dilakukan. ’’Setiap menemui masalah seperti itu, kami laporkan ke kelurahan. Kemudian bersama-sama memberikan sosialisasi. Seperti apa sebenarnya vaksin itu dan manfaatnya juga,’’ terangnya.
Toetik menyebut ternyata cara seperti itu berhasil. Akhirnya mereka mau divaksin. Bahkan, puskesmas menyediakan fasilitas jemput bola untuk mereka. ’’Sementara waktu ada 14 orang yang mulai berubah pikiran. Mereka mau divaksin. Sekarang kami jadwalkan untuk vaksinasi door-to-door,’’ kata Toetik.
Sementara itu, Lurah Kalijudan Yongky Kuspriyanto Wibowo menyebutkan, menghadapi warga seperti itu memang tidak bisa grusa-grusu. Bila dipaksakan, justru orang tersebut bakal bersikeras tidak mau divaksin. ’’Caranya seperti apa? Diajak ngomong baik-baik dengan kondisi santai. Kalau perlu sambil ngopi pun oke,’’ terangnya.
Tidak lupa dukungan dari LPMK serta ketua RT dan RW. Sebab, merekalah yang berada paling dekat dengan lingkungan warga tersebut. ’’Yang penting, jangan dibawa tegang, santai saja. Toh, ini untuk kepentingan bersama. Semua divaksin, ya semua jadi sehat. Herd immunity tercapai, aktivitas bisa normal lagi,’’ jelasnya.
Pendekatan tersebut terus dilakukan. Dengan harapan, semua warga di Kalijudan bisa memenuhi kriteria herd immunity. ’’Kami bersama tiga pilar dan unsur warga terus mengupayakan capaian ini,’’ terang Yongky.