Pamerkan Ciri Khas Masing-Masing dalam I’m is Aim
SURABAYA – Sembilan karya seni rupa dipajang mengelilingi ruang utama Senja Jingga Cafe, Gresik, kemarin (3/10). Itu adalah karya milik seniman muda Deddy Kukuh dan Firza Alfandi. Keduanya memamerkan karya seni dengan gaya khas masing-masing. Deddy dengan instalasi dan Firza dengan lukisan.
SembilankaryaitudipamerkansejakJumat (24/9) hingga kemarin dengan tajuk I’m is Aim.Senirupayangdipamerkanmewakili pengalaman dan perjalanan hidup dua senimanmudatersebut.Merekaberharap karya itu dapat mewakili generasi muda.
Deddymemamerkanempatkaryainstalasi yang identik dengan perkakas dan pertukangan.Misalnya,empatsekopyang dipajang dengan bingkai. Keempatnya memangbendayangsama,tapitakserupa. Sebab,adasekopyangterlihatutuh,hancur sebagian, bahkan hilang separo. Menurut dia,karyaitumenggambarkansosokmanusia yang tidak bisa dibanding-bandingkan.
”Manusiahidupbukanuntukbertanding. Semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,”ucapsenimanyangakrab disapa Rombeng tersebut. Selain itu, ada beberapakaryalain.Diantaranya,jamyang fisiknyatidakutuh,pistolmainan,dansekop semen yang gagangnya terbelah.
Sementara itu, Firza memamerkan lima lukisan dengan gaya psikedelik. Yakni, seni lukis yang menggunakan aksen warna mencolok, motif berulang, dan bertekstur rumit. Juga terdapat ilusi optik di dalamnya. Gaya itu dianggap sesuai dengan karakter Firza yang dinamis dan menyukai estetika.
Misalnya, karya berjudul 00.00 PM. Dia melukis tiga mahkota bunga matahari yang ditimpa dengan rupa tulisan dan goresan tinta hijau. Menurut Firza, karya itu memaknai tentang kerinduan. Seseorang berharap bertemu dengan sosok yang dirindukan pada pagi yang cerah. ”Bunga matahari mewakili suasana pagi itu dan tulisan mewakili kerinduan,” kata seniman asal Gresik tersebut.