Jawa Pos

MENCARI JUARA BARU

-

BEREBUT TERBAIK: Dari kiri, striker Prancis Kylian Mbappe, playmaker Belgia Kevin De Bruyne, wide attacker Italia Federico Chiesa, dan false nine Spanyol Ferran Torres bersaing dalam UEFA Nations League Finals 2021.

MILAN – Belum habis euforia Italia kala memenangi Euro 2020 di Wembley Stadium, London, pada 12 Juli lalu. Pekan ini, tantangan baru dihadapi timnas berjuluk Gli Azzurri tersebut. Yaitu, memenangi UEFA Nations League 2020–2021 di kandang sendiri.

Italia bersama Spanyol, Belgia, dan Prancis bakal bersaing dalam fase final UEFA Nations League musim kedua tersebut. Giorgio Chiellini dkk ditunggu Spanyol dalam semifinal di Stadio San Siro, Milan, pada Kamis (7/10) dini hari WIB. Sementara Belgia dan Prancis saling jegal di Juventus Stadium, Turin, keesokan harinya (8/10).

Berkaca dari musim pertama (2018– 2019), Portugal sukses meraih juara UEFA Nations League seiring berlaga di depan publik sendiri. Allenatore Italia Roberto Mancini pun berseloroh menyindir Inggris yang dikalahkan dalam final Euro 2020. ”Juara lagi di Nations League? Butuh sedikit takhayul (tuan rumah bakal juara, Red). Yang pasti, kami tidak akan seperti Inggris dengan menato gambar trofi juara,’’ beber Mancini kepada La Gazzetta dello Sport.

Sejak awal, Mancini menganggap UEFA Nations League bukan ajang untuk diseriusi. Tapi, seiring bermain di depan publik sendiri dan ditambah embel-embel sebagai juara Euro 2020, pria yang akrab disapa Mancio itu mulai berubah pendirian. ”Ini turnamen penting dan dengan bermain di Italia, tentu saja kami berharap bisa memenangin­ya,’’ tegas pelatih yang membawa Gli Azzurri tidak terkalahka­n dalam 37 pertanding­an (30 menang dan 7 seri) tersebut.

Terkait Spanyol, La Furia Roja termasuk korban dari rekor tidak terkalahka­n Italia itu. Yaitu, ketika Italia mengalahka­n Spanyol lewat babak adu penalti 4-2 dalam semifinal Euro 2020 di Wembley Stadium. Belgia pun jadi lawan yang disingkirk­an Gli Azzurri di perempat final Euro 2020.

Hanya Prancis yang belum pernah dihadapi Italia selama era Mancini. Karena itulah, salah satu surat kabar Italia La Gazzetta dello Sport dalam analisisny­a menyebut Les Bleus sebagai ancaman bagi skuad Mancini.

Menanggapi konfidensi media-media Italia, entrenador Spanyol Luis Enrique malah senang. Itu berarti Sergio Busquets dkk bisa tampil lebih bersemanga­t untuk menghentik­an laju tuan rumah. ”Psikolog kami mengatakan akan segera datang hari ketika mereka (Italia) tumbang dan sepertinya di ajang ini,” klaim Lucho –sapaan akrab Enrique– kepada Marca.

Sementara itu, gelandang serang Belgia Kevin De Bruyne menyatakan bahwa memenangi UEFA Nations League, meski kalah pamor ketimbang Euro 2020, tetap berarti bagi timnya. Apalagi, skuad Belgia saat ini dianggap sebagai skuad dengan generasi emas. Alhasil, De Rode Duivels butuh penahbisan dan itu hanya berupa predikat juara. ”Kami tidak ingin membuang-buang waktu lagi,” ucap pemain yang biasa disapa KDB tersebut.

 ?? FRAN SANTIAGO/POOL/UEFA ??
FRAN SANTIAGO/POOL/UEFA
 ?? FRANCK FIFE/AFP ??
FRANCK FIFE/AFP
 ?? KIRILL KUDRYAVTSE­V/POOL/AFP ??
KIRILL KUDRYAVTSE­V/POOL/AFP
 ?? ALBERTO PIZZOLI/AFP ??
ALBERTO PIZZOLI/AFP
 ?? ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia