Inovasi untuk Tembus Pasar Global
SURABAYA – Pemulihan ekonomi terus diupayakan. Ketika pemerintah berusaha memperbaiki perekonomian, pelaku usaha juga dituntut untuk mampu bertahan dengan segala tantangannya. Untuk menembus pasar ekspor, dibutuhkan upaya bersama agar ekonomi dapat segera bangkit.
Dalam diskusi Economic View: Economy Development with Digital Marketing during Covid-19 pada Minggu (3/10), Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Unesa Anang Kistyanto mengatakan, perkembangan perekonomian masa pandemi Covid-19 tidak lantas membuat perdagangan terus-menerus lesu. ”Ada pihak-pihak yang cepat beradaptasi dengan keadaan dan mulai bersaing secara nyata dalam dunia digital,” ujarnya.
Perubahan membuat tiap pelaku usaha harus mau berinovasi. Hal tersebut penting mengingat tren konsumen terus berubah. Untuk menembus pasar yang lebih luas, dibutuhkan inovasi dan produk yang mampu bersaing. Apalagi jika pelaku usaha ingin menembus pasar global.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, pada 2020 mayoritas penduduk berada dalam kelompok usia produktif. Hampir seperempatnya atau tepatnya 23,86 persen adalah pemuda dengan rentang usia 16–30 tahun. Kelompok usia produktif turut mengembangkan daya beli dan tingkat konsumsi.
Karena itu, tren pembelian produk lokal harus dioptimalkan supaya tumbuh lebih banyak peluang pasar bagi produk dan merek lokal. Hal tersebut akan membuat produk lokal bersaing dengan produk-produk ternama negara lain.
”Pada masa pandemi ini, kinerja perdagangan Indonesia meningkat drastis daripada tahun-tahun sebelumnya (terjadi surplus neraca perdagangan, Red). Ini membawa dampak positif yang sangat luar biasa terhadap negara,” paparnya.