Komplotan Karyawan Kuras Gudang Perusahaan
Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
SURABAYA - Gudang sebuah perusahaan perdagangan besi dan baja menjadi sasaran komplotan pencuri. Kerugian hingga ratusan juta rupiah harus ditanggung dari aksi yang terjadi lebih dari satu kali. Polisi sempat kesulitan mengungkap pelakunya yang tidak lain karyawan alias orang dalam perusahaan tersebut.
Pimpinan PT Persada Wijaya Santosa (PWS) kelimpungan lantaran barang persediaan yang disimpan di gudang yang berlokasi di area pergudangan Margomulyo raib. Kejadian pertama membuat perusahaan rugi puluhan juta rupiah. Belum tuntas rasa penasaran mereka, tak berselang lama kerugian lebih besar menimpa mereka. Barang berupa plat besi dan baja senilai Rp 528 juta hilang tanpa mereka ketahui.
Laporan pun dilayangkan ke Polsek Asemrowo. Kasus penggelapan dan pencurian itu menjadi perhatian petugas. Bermula dari mengaudit keuangan perusahaan. Ternyata terdapat keganjilan. Banyak barang yang hilang dengan nominal ratusan juta rupiah.
Beberapa pegawai diperiksa. Terutama dari bagian gudang. Namun tidak ada yang mengaku. Mereka kompak mengatakan tidak tahu. “Sangat bersih. Material di area TKP (tempat kejadian perkara) juga tidak ada yang rusak. Kami pun curiga, pencurian dilakukan oleh orang dalam,” ucap Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan.
Untuk menjawab kecurigaan itu, penyelidikan dilanjutkan dengan pemeriksaan CCTV gudang dan sekitarnya. Hasil pemeriksaan CCTV diketahui, pencurian terjadi Rabu (1/9). Dan pelakunya tidak lain adalah pegawai PT PWS.
Minggu (26/9), seluruh pelaku ditangkap di lokasi kejadian. Mereka adalah Askur, 52 tahun; Derik Rumiyanto, 34; Wareh Subagio, 34; Alfian Diki Basofi, 23; M. Basri Arifin, 31; Ahmad Junaidi, 37; dan Arista Permana, 36. Dalam penangkapan tersebut uang sebesar Rp 29 juta diamankan.
Di hadapan petugas mereka mengaku menjual barang curiannya ke penadah inisial J. Saat ini pengejaran masih dilakukan.
Seluruh pelaku tidak lain merupakan pegawai PT PWS di area pergudangan Margomulyo. Perannya berbedabeda. Askur (Satpam) menjadi otak dari aksi penggelapan barang. Karena pencurian dalam jumlah besar, Askur membentuk sebuah tim.
Junaidi (kepala gudang) bertugas menduplikat kunci gudang. Lalu Alfian (admin gudang) memanipulasi data stok barang. Kemudian Derik (operator crane) berperan memindahkan besi plat ke truk. Sedangkan Wareh, Basri, dan Arista mengirim barang curian ke penadah.
Aksi tersebut pun berjalan mulus. Pemilik perusahaan tidak mengetahuinya. Keuntungan puluhan juta rupiah berhasil dikantungi para pelaku. Pendapatan yang besar membuat mereka ketagihan. “Dengan tim yang sama, pencurian kembali dilakukan,” kata Askur di Mapolsek Asemrowo, kemarin (4/10).
Pencurian kedua dilakukan Rabu malam (1/9). Dan kembali berhasil. Jumlah barang yang dicuri pun jauh lebih banyak. Jika dinominalkan, mencapai Rp 528 juta. Hasil penjualan mereka bagi rata.